BERANI BERKARYA

WELCOME TO MY BLOG

Rabu, 04 Desember 2013

LAPORAN OBSERVASI PEMBELAJARAN KIMIA DI SMAN 1 MONTONG GADING




LAPORAN PENELITIAN

Aplikasi Metode, Pendekatan, Model dan Strategi Pembelajaran dalam IPA di SMA Negeri 1 Montong Gading





Disusun Oleh :
Sukiman Rizza Umami                                 12.231.066
Ika Yuliani                                                     12.231.069
Nova Rizkiansyah                                         12.231.074
Nurhasni Sajrin                                             12.231.086
Susi Yuliana                                                   12.231. 092
                                               

KELAS B SEMESTER III
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
 IKIP MATARAM
2013
 

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai  tugas mata kuliah Dasar-Dasar Kependidikan MIPA dengan judul “Aplikasi dari Metode, Pendekatan, Model dan Strategi dalam Pembelajaran IPA” di Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) IKIP Mataram.
Dalam penyelesaian penulisan laporan observasi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka tidak berlebihan kiranya pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Nurhalida, M.Pd selaku dosen mata kuliah Dasar-Dasar Kependidikan MIPA dan Bapak Zainudin, S.Pd selaku narasumber, kepala sekolah, majelis guru dan seluruh karyawan Sekolah Menengah Tingkat Atas Negeri 1 Montong Gading yang telah memberikan kesempatan kepada kami sehingga terselenggaranya observasi ini. Demikianlah laporan ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Kependidikan MIPA.


                                    Mataram, 25 November 2013
                                               

                                               
                                                                                       Penulis









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
A.           Latar Belakang................................................................... 1
B.            Tujuan Penulisan ............................................................... 3
C.            Landasan Teoritis .............................................................. 3
BAB II HASIL OBSERVASI ........................................................... 5
A.           Deskripsi Sekolah dan Perangkatnya................................. 5
B.            Uraian Objektif Observasi.................................................. 5
C.            Laporan Hasil Observasi.................................................... 6
D.           Permasalahan dan Solusi yang Ditawarkan...................... 10
E.            Hasil Wawancara dengan Guru dan Siswa...................... 12
BAB III PENUTUP ......................................................................... 16
1.             Kesimpulan ...................................................................... 16
2.             Saran  ............................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA     .................................................................. 17
DOKUMENTASI










 


BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan. Peningkatan kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun dan etika serta didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah.
Pada era globalisasi, perkembangan IPTEK semakin marak di masyarakat. Maraknya perkembangan IPTEK disebabkan oleh adanya tuntutan manusia untuk berkembang dan maju dalam berbagai bidang sesuai dengan perkembangan zaman. Tuntutan tersebut, dapat diperoleh melalui informasi aktual dari peralatan IPTEK yang canggih. Pendidikan merupakan upaya untuk membentuk sumber daya manusia yang dapat meningkatkan kualitas kehidupannya. Dengan demikian kebutuhan manusia yang semakin kompleks akan terpenuhi. Selain itu melalui pendidikan akan dibentuk manusia yang berakal dan berhati nurani.
Kualifikasi sumber daya manusia yang mempunyai karakteristik seperti diatas, sangat diperlukan dalam menguasai dan mengembangkan ilmupengetahuan dan teknologi, sehingga mampu menghadapi persainganglobal.Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalamkeberhasilan pembangunan disegala bidang. Hingga kini pendidikan masihdiyakini sebagai wadah dalam pembentukan sumber daya manusia yangdiinginkan.
Melihat begitu pentingnya pendidikan dalam pembentukansumber daya manusia, maka peningkatan mutu pendidikan merupakan halyang wajib dilakukan secara berkesinambungan guna menjawabperubahan zaman. Masalah peningkatan mutu pendidikan tentulah sangatberhubungan dengan masalah proses pembelajaran. Proses pembelajaranyang sementara ini dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan kita masihbanyak yang mengandalkan cara-cara lama dalam penyampaian materinya.Di masa sekarang banyak orang mengukur keberhasilan suatupendidikan hanya dilihat dari segi hasil. Pembelajaran yang baik adalahbersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagaiaspek, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik, sehingga dalampengukuran tingkat keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas jugadari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-sekolah.
Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswasecara langsung, komprehensif baik fisik, mental maupun emosi. Halsemacam ini sering diabaikan oleh guru karena guru lebih mementingkanpada pencapaian tujuan dan target kurikulum. Salah satu upaya guru dalammenciptakan suasana kelas yang aktif, efektif dan menyenangkan dalampembelajaran yakni dengan menggunakan alat peraga. Hal ini dapatmembantu guru dalam menggerakkan, menjelaskan gambaran ide darisuatu materi.
Tugas utama guru adalah mengelola proses belajar dan mengajar, sehingga terjadi interaksi aktif antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Interaksi tersebut sudah barang tentu akan mengoptimalkan pencapaian tujuan yang dirumuskan. Usman (2000:4) menyatakan bahwa proses belajar dan mengajar adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (1990:1). Senada dengan Usman, Suryosubroto (1997:19) mengatakan bahwa proses belajar dan mengajar meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yakni pengajaran.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dijelaskan pula  bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam rangka merealisasikan peraturan tersebut di atas, proses belajar mengajar perlu ditata secara terkoordinasi, terpadu, efektif dan efisien. Oleh karena itu guru harus mampu memilih metode yang efisien dan efektif sehingga  tuntutan diatas dapat terpenuhi.
Pelaksanaan suatu metode, pendekatan, model dan strategi  pembelajaran diperlukan satu atau lebih teknik. Tidak hanya itu seorang guru juga harus memiliki pengetahuan tentang model, media dan strategi pembelajaran yang tepat digunakan dalam suatu proses belajar mengajar. Dari kondisi dan keadaan yang demikian penulis merasa perlu untuk mengadakan observasi terhadap permasalahan tersebut dengan judul “Aplikasi dari Metode, Pendekatan, Model dan Strategi dalam Pembelajaran IPA”
B.            Tujuan Observasi
Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan observasi ini adalah :
a.              Mengetahui metode, pendekatan, model dan strategi pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran IPA.
b.             Untuk mengetahui dan membahas masalah atau kendala yang muncul dalam pembelajaran IPA.
C.      Landasan Teoritis
Wina (2008: 207) menyatakan bahwa mengajar merupakan proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses penyampaian itu sering juga dianggap sebagai proses mentransfer ilmu. Kemudian Suhermi (2006: 18) menyatakan bahwa pembelajaran matematika dimaksudkan sebagai proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan kelas atau sekolah yang memungkinkan kegiatan peserta didik belajar matematika sekolah.
Untuk menerapkan pembelajaran dalam IPA yang efektif, efisien dan lebih menyenangkan, dibutuhkan metode, model atau strategi pembelajaran yang tepat. Menurut Suhermi (2006: 89), metode pembelajaran adalah cara yang dapat digunakan untuk membelajarkan suatu materi ajar. Untuk dapat melakukan tidak memerlukan keahlian khusus namun memerlukan satu atau lebih teknik. Beberapa contoh metode pembelajaran yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode ekspositori, metode tanya jawab, metode diskusi dan lain sebagainya.
Selain dengan menerapkan metode, model dan startegi pembelajaran yang tepat, seorang guru juga harus pandai memotivasi peserta didik. Dengan motivasi, peserta didik akan tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran dan diharapkan akan menyenangi mata pelajaran yang diajarkan. Menurut Wina (2008: 250), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk melakukan berbagai usaha dan aktivitas dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu.




BAB II
HASIL OBSERVASI
A.           Deskripsi Sekolah dan Perangkatnya
SMA Negeri 1 Montong Gading berlokasi di Jl. Praubanyar-Montong Betok Montong Gading. Sekolah ini berdiri pada tahun 2000 dan terletak di pedesaan berdampingan dengan sawah warga sekitar. SMA yang terkenal dengan keasrian lingkungan sekolahnya ini dipimpin oleh Bapak H. Salman S.Pd.I dan dibantu oleh tiga Wakasek. Selain itu, sekolah ini juga memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang sangat baik dan beragam sehingga memfasilitasi siswanya untuk dapat mengembangkan bakat sesuai dengan minat mereka.
Sekolah ini juga difasilitasi dengan Lab. Komputer,  Lab. Olahraga, Lab. Kimia dan Lab. Biologi. Lingkungan sekolah yang asri, sarana pembelajaran siswa yang sudah bisa dibilang sangat bagus dan lengkap serta tenaga pendidik yang handal tentunya dapat memotivasi setiap siswa SMAN  1 Montong Gading untuk terus berprestasi. Tak heran bila berbagai penghargaan sudah diraih oleh sekolah ini, salah satunya adalah Runer-up Pertandingan Volly Ball Tingkat Kabupaten Lombok Timur.
B.      Uraian Objektif Observasi
Observasi dilakukan pada tanggal 14 November 2013 mulai pukul 08.30 WITA. Kami melakukan observasi pembelajaran di kelas XII IPA 1 selama 2 x 40 menit, dimana kami adalah satu kelompok yang beranggotakan 5 orang. Sebelum kami melakukan observasi pembelajran terlebih dahulu kami merancang apa saja yang akan dilakukan pada saat observasi.dan kami sudah memiliki tugas masing-masing. Sukiman R U bertugas sebagai pewawancara guru dan sebagian siswa setelah proses belajar mengajar selesai. Ika Yuliani, Susi Yuliana dan Nova Rizkiansyah bertugas sebagai pengamat mengenai metode, pendekatan, model dan  strategi pembelajran yang digunakan oleh guru mata pelajaran yang terkait dalam hal ini adalah Bapak Zainudin, S.Pd sebagai guru mata pelajaran Kimia. Dan Nurhasni sajrin bertugas untuk mengambil gambar (dokumentasi).
Berikut adalah Identitas Narasumber dan Pelaksanaan Observasi :
1.    Identitas Narasumber
Nama Lengkap            :  Zainudin, S.Pd
Tempat Tanggal Lahir  :  Aik Anyar, 15 Mei 1981
Pendidikan Terakhir    : S1 Jurusan Pendidikan Kimia di Universitas Mataram
Pengalaman Kerja        :
ü   SMAN 1 Aikmel.
ü   Staf Pengajar di Bimbingan Belajar Sukamulya.
ü   SMAN 1 Montong Gading.
2.  Pelaksanaan Observasi
Tempat                          : Kelas XII IPA 1 SMAN 1 Montong Gading.
Jumlah Peserta didik     : 20 Orang
Tanggal                         : 14 November 2013
Waktu                           : 08:30 WITA – 11:00 WITA
     Materi                           : Elektrokimia
C.           Laporan Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Kimia di SMAN 1 Montong Gading
1.        Metode Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran di SMAN 1 Montong Gading, metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Ketiga metode diatas digunakan secara bersamaan dalam proses pembelajaran. Guru hanya menggunakan metode tersebut diatas, dikarenakan materi pelajaran yang sudah mendekati Ulangan Semester Bersama (USMB),dan Ujian Sekolah (US) serta Ujian Nasional (UN). Sehingga materi tidak lagi berupa materi inti, melainkan materi pembahasan soal latihan. Untuk menggabungkan ketiga metode diatas, guru mempunyai cara tersendiri. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru, yaitu:
a.          Kegiatan Awal (15 Menit)
Ø  Membuka pelajaran
Guru memasuki ruangan belajar dan menyapa dengan salam. Kemudian peserta didik memberikan salam kepada guru dan membaca do’a sebelum memulai proses pembelajaran.
Ø  Mempersiapkan Perlengkapan Belajar Mengajar.
Guru bersama peserta didik mempersiapkan buku-buku pelajaran serta perlengkapan belajar lainnya.
Ø  Apersepsi.
Setelah perlengkapan belajar mengajar telah dipersiapkan dengan baik. Guru mulai memotivasi peserta didik dan mengulang kembali materi pelajaran sebelumnya.
b.         Kegiatan Inti (50 Menit)
Ø  Guru menjelaskan materi pelajaran.
Setelah membahas materi pelajaran sebelumnya, guru mulai menjelaskan materi pelajaran selanjutnya.­­­­ Saat observasi berlangsung, guru menjelaskan materi akhir pelajaran yang sudah mendekati Ujian Semester, Sehingga waktu yang diperlukan tidak begitu lama.
Ø  Melakukan tanya jawab
Proses tanya jawab antara guru dan peserta didik dilakukan saat guru menjelaskan dan saat guru telah selesai menjelaskan materi pelajaran.
Ø  Guru memberikan soal latihan secara berkelompok.
Beberapa soal latihan diberikan setelah seluruh pertanyaan dari peserta didik terjawab kepada masing-masing siswa dan diselesaiakan secara berkelompok.
Ø  Setiap kelompok mendiskusikan jawaban
Dalam mengerjakan soal latihan, guru memberikan kesempatan masing-masing kelompok untuk berdiskusi bersama-sama jawabannya yang nantinya hasil dari diskusi kelompok tersebut dipresentasikan di depan kelas.
Ø  Presentasi.
Masing-masing dari perwakilan kelompok memperesentasikan hasil dari diskusi kelompok mereka didepan kelas dengan menampilkan cara penyelesaian soal yang diberikan sebanyak dua buah soal. Selanjutnya guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang terbaik dalam presentasi.
c.          Kegiatan Akhir (15 Menit).
Ø  Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran.
Diakhir pelajaran, guru bersama peserta didik menyimpulkan kembali materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya.
Ø  Menutup proses pembelajaran
Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik bahwa dipertemuan berikutnya akan diadakan ulangan harian. Kemudian bersama-sama menutup pelajaran dengan berdo’a dan memberikan salam.
2.         Pendekatan
                               Pendekatan yang digunakan oleh bapak Zainudin, S.Pd adalah pendekatan secara kelompok, dimana dari hasil observasi pembelajaran yang kami lakukan, guru mata pelajaran kimia ini memberikan soal kepada siswanya yang diselesaiakan secara berkelompok. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk menyelesaiakan dua buah soal yang berbeda. Setelah masing-masing kelompok diberikan waktu untuk menyelesaiakan soal tersebut, guru meminta kepada masing-masing perwakilan dari kelompok untuk mengumpulkan hasil diskusi kelompok mereka yang nantinya akan dipresentasiakan didepan kelas.
                               Tujuan dari guru memberikan soal yang diselesaikan secara berkelompok adalah karena kemampuan dari siswa yang satu dan siswa yang lainya berbeda-beda, sehingga dengan menyelesaiakn soal secara berkelompok ini masing-masing siswa diharapkan bisa saling bertukar pendapat atau pemikiran dalam menyelesaikan soal tersebut. Guru membimbing kelompok yang masih kesulitan dalam menyelesaiakan soal yang telah diberikan, tidak hanya itu guru juga meminta kepada kelompok yang sudah terlebih dahulu menyelesaiakn soal untuk membantu kelompok yang lain yang belum selesai.
3.        Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran secara langsung, Model pembelajaran tipe STAD dan model pembelajaran berbasis TI (Teknologi Informasi).
Ø  Model Pembelajaran Langsung.
Model pembelajaran langsung ini dapat dilihat dari :
a)        Orientasi
1.             Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru terlebih dahulu Bapak Zainudin, S.Pd mengulang materi yang telah disampaikan pada hari-hari sebelumnya.
2.             Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.
3.             Guru memberikan arahan-arahan atau penjelasan mengenai kegiatan proses belajar mengajar yang akan dilakukan.
4.             Menginformasikan kerangka pelajaran.
b)        Latihan dan Presentasi
          Latihan diberikan oleh guru guna menguji sejauh mana kemampuan siswa dalam menangkap atau memahami pelajaran yang telah disampaiakan. Penyelesaian soal-soal latihan dilakukan secara berkelompok dan hasilnya dipresentasikan oleh perwakilan kelompok.
Ø  Model Pembelajaran Cooparative tipe STAD
Model pembelajaran Cooparative tipe STAD dapat dilihat dari inti proses belajar mengajar yang dilakukan oleh Bapak Zainudin, S.Pd sebagai berikut :
a)             Mengajar : guru mempresentasikan materi pelajaran.
b)            Belajar dan Tim: peserta didik belajar melalui kegiatan kerja dalam tim atau kelompok untuk menuntaskan materi pelajaran.
c)             Penghargaan: pemberian penghargaan kepada kelompok terbaik dalam presentasi.
Ø  Model Pembelajaran berbasis IT
Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh bapak Zainudin, S.Pd di kelas XII IPA 1 ini adalah model pembelajran berbasis TI (Teknologi Informasi) dengan memanfaatkan Laptop dan LCD Proyektor sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
4.             Strategi Pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran PAKEM dimana siswa diberikan kesempatan untuk terlibat secara langsung untuk menyelesaiakan soal-soal yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran, siswa sangat aktif dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru atau oleh sesama siswa, sehingga keadaan dalam kelas terkesan hidup karena pembelajarannya tidak satu arah atau ada timbal balik dari guru dan siswa.
D.           Permasalahan dalam Aplikasi Metode, Pendekatan, Model dan Strategi Pembelajaran dalam IPA dan Solusi yang Ditawarkan.
                    Dari hasil observasi yang telah dilakukan, ada beberapa kendala (permasalahan) dalam proses belajar mengajar yang ada di SMAN 1 Montong Gading.
1.             Metode Pembelajaran
Pada metode pembelajaran kami menilai bahwa metode pembelajaran yang digunakan sudah tepat, mengingat tinggal beberapa minggu lagi kelas XII IPA 1 akan menghadapi ujian Semester bersama, yang di susul dengan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.


2.             Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan yang digunakan oleh Bapak Zainudin dalam pembelajaran kimia ini adalah pendekatan secara kelompok. Menurut kelompok kami ini kurang efektif. Jika pendekatan hanya dilakukan secara kelompok maka guru tidak akan pernah mengenal lebih jauh prilaku ataupun kemampuan dari masing-masing siswanya.
Menurut kelompok kami guru perlu memberikan pendekatan bervariasi guna mengetahui lebih dalam karakter dari masing-masing siswa. Hal ini juga bisa membantu guru untuk mengetahui keadaan siswa diluar pendekatan secara kelompok. Pendekatan secara bervariasi (misalnya secara personal yang dikombinasikan dengan pendekatan secara berkelompok) akan bisa menambah kedekatan guru dengan siswa, hal ini akan membuat siswa tidak akan sungkan untuk bertanya atau konsultasi dengan guru jika ia sedang mengalami suatu masalah.
3.             Model Pembelajaran
Menurut kelompok kami model pembelajaran yang diterapakn oleh bapak Zainudin, S.Pd sudah cukup bagus, hanya saja di model pembelajaran yang berbasis IT akan mengalami sedikit masalah jika ada gangguan pada alat yang digunakan, misalnya Laptopnya Hang, LCD proyektor yang kurang bagus atau jika lampu mati akan membuat konsentrasi belajar dar siswa akan menjadi buyar. Jadi sebelum proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran berbasis IT perlu kiranya guru mata pelajaran yang terkait untuk mempersiapakn alat-alat yang digunakan dan mempersiapkan alat cadangan, sehingga jika ada alat yang rusak bisa diganti dengan alat cadangan tersebut.
Dalam penelitian yang kami lakukan, guru tidak mengaitkan mata pelajaran yang disampaiakan dengan aplikasinya didalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa hanya mengetahui teori, soal dan penyelesaian tetapi tidak mengetahui aplikasinya didalam kehidupan. Guru harus mampu mengaitkan materi yang disampaikan dengan aplikasinya didalam kehidupan sehari-hari, karena ini sangat penting, banyak sekali bahan-bahan kimia secara tidak sadar digunakan didalam kehidupan sehari-hari yang ternyata sangat berkaitan dengan materi-materi pelajaran yang sedang dipelajari, akan tetapi karena guru tidak pernah menjelaskannya sehingga siswa tidak mengetahuinya.
4.             Strategi Pembelajaran
Menurut kelompok kami, strategi pembelajaran yang digunakan sudah cukup bagus, karena sudah mampu mnciptakan suasana kelas menjadi hidup dan ada timbal balik antara siswa dan guru. Hal ini ditunjukan dengan antusiasnya para siswa dalam mengikuti pelajaran kimia di kelas, akan tetapi yang aktif dikelas hanya siswa yang dikenal berprestasi dikelas, jadi kemungkinan guru masih kurang didalam melakukan pendekatan dengan siswa, atau kemungkinan minat belajar dari siswa itu sendiri yang masih kurang. Untuk itu Guru perlu menggunakan strategi pembelajaran yang lain, salah satunya adalah strategi pembelajaran Active Leraning (strategi pembelajaran aktif) dimana strtegi pembelajaran inin menekankan kemampuan siswa dalam menangkap materi yang diberikan oleh guru, Contohnya guru menjelaskan satu rumus disertai dengan contoh, kemudian menguji kemampuan siswa dalam memahami rumus tersebut dengan memberikan latihan langsung sebelum berpindah ke materi atau rumus yang lain.









BAB III
PENUTUP
A.           KESIMPULAN
Berdasarkan observasi pembelajaran ayng telah dilakukan kami dapat menyimpulkan bahwa :
1.             Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab dan diskusi.
2.             Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan secara kelompok.
3.             Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran secara langsung, Model pembelajaran tipe STAD dan model pembelajaran berbasis TI (Teknologi Informasi).
4.             Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran PAKEM.
B.            SARAN
Sebagai calon guru yang baik hendaknya kita mengetahui metode, pendekatan, model dan strategi pembelajaran yang tepat, yang akan kita gunakan dalam proses belajar mengajar. Kita juga harus kreatif dalam memilih dan menggunakan metode-metode maupun strategi pembelajaran, sehingga tidak cendrung monoton dan tidak membosankan.

 











DAFTAR PUSTAKA

Suhermi (2006). Strategi Pembelajaran Matematika. Pekanbaru : Cendikia Insani Pekanbaru
Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

















LAMPIRAN

Hasil Wawancara dengan Bapak Zainudin, S.Pd dan Salah Satu Siswa SMAN 1 Montong Gading.
1.    Wawancara dengan Bapak Zainudin, S.Pd
                   Sukiman : Selamat pagi pak, jika bapak berkenan kami ingin mewawancarai bapak sebentar, terkait dengan proses belajar mengajar yang baru saja selesai pak..?
Guru         :   Pagi,,boleh, silahkan duduk dek.
Sukiman   :  Dalam mengajar, apakah bapak selalu mengacu pada RPP yang sudah ada?
Guru           :   Ya, tentu saja, saya selalu mengacu pada RPP yang ada, akan tetapi mulai minggu kemarin Bapak Kepala Sekolah menginstruksikan kepada kami khususnya guru yang memegang pelajaran yang akan di UN-kan untuk lebih banyak dalam memberikan latihan-latihan kepada siswa untuk persiapan Semester, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
  Sukiman     : Sejauh ini apakah bapak mengalami kendala dalam menyampaiakan materi tanpa mengacu kepada RPP yang ada?
  Guru           : Sebenarnya, saya tetap mengacu kepada RPP yang sudah ada, namun waktunya itu diefektifkan.
                  Sukiman      : Apa maksud dari diefektifkan pak ?
Guru           : Diefektifkan itu maksudnya, misalnya begini untuk saat ini yang seharusnya penyampaian materi Elektrokimia ada 2x pertemuan saya press menjadi 1x pertemuan saja.
  Sukiman     : Lalu bagaimana dengan reaksi siswa bapak mengenai waktu yang diefektifkan tersebut?
Guru           : Yaaa,,,kadang-kadang ada yang mengeluh karena materi yang saya ajarkan terkesan ngebut, akan tetapi saya selalu memotivasi mereka untuk terus mengulang dan mempelajari apa-apa yang sudah disampaikan oleh para guru, dan padai-pandai mengatur waktu dalam mengerjakan tugas untuk persiapan kuliah nantinya.
Sukiman     : Sekarang saya beralih ke metde yang bapak gunakan dalam mengajar, apakah bapak selalu menggunakan metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode tanya jawab dan diskusi?
Guru           : Ya, Untuk kelas XII saya lebih banyak menerapakan metode tersebut, terutama metode diskusi mengingat sebentar lagi siswa akan menempuh ujian.
Sukiman     : Bagaimana dengan model pembelajarannya pak?
Guru           : Mengenai model pembelajaran yang saya gunakan, saya lebih sering menggunakan model pembelajaran yang berbasis IT karena lebih praktis dan lebih menarik.
 Sukiman      : Ow,,,,mungkin hanya itu yang ingin kami tanyakan pak, terimakasih atas waktu yang telah bapak luangkan untuk kami wawancarai.
Guru           : Ya..sama-sama dek, sukses buat kalian.     
2.    Wawancara dengan Siswa
            Sukiman  : Pagi dek, apakah adek bersedia untuk kami wawancara sebentar?
       Cindy         : Pagi kak, boleh.
       Sukiman     : Bagaimana pendapat adek tentang Bapak Zainudin, S.Pd?
       Cindy         : Menurut saya, beliau itu adalah sosok guru yang sangat luar biasa, beliau menjadikan siswa-siswa sebagai sahabat sehingga ketika kami mengalami kesulitan di mata pelajaran kimia kami tidak sungkan-sungkan untuk bertanya, beliau orangnya humoris akan tetapi beliau paling tidak suka jika pada saat serius para siswa main-main.
     Sukiman    : Bagaimanakah dengan pembelajaran yang diberikan oleh beliau?
       Cindy      : Yaa, gimana ya, agak terkesan ngebut sih penyampaian materinya kak, mengingat USMB dan Ujian Nasional sebentar lagi.
       Sukiman : Bagaiamana adek bisa menangkap pelajaran yang disampaikan oleh beliau dengan penyampaian materi yang adek katakan ngebut?
       Cindy           : Kalau kemampuan sih kak berbeda-beda kali ya dari setiap siswa, dan tergantung dari kita sendiri kak, jika kita ingin bisa, ya kita ulang nanti di rumah apa-apa yang telah disampaikan oleh bapak guru, dan apa-apa yang disampaikan sekarang juga nanti diulang pada LES (belajar tambahan)
       Sukiman    : Dalam pembelajaran IPA ada namanya model pembelajaran, salah satu yang diterapkan oleh Bapak Zainudin tadi yaitu model pembelajaran berbasis IT atau Informasi Teknologi yaitu seperti presentasi, menurut adek bagaiamanakah dengan model pembelajaran tersebut?
       Cindy    :  Menurut saya sangat asyik kak, karena dengan model pembelajaran tersebut sering kali Bapak Zainudin menyisipkan video-video atau animasi terkait dengan materi pelajaran yang sedang disampaikan dan itu sangat membantu kami dalam memahami setiap pelajaran yang disampaikan.
       Sukiman     :    Ow...terimakasih dek atas waktunya untuk kami wawancarai, semoga lulus ujian dengan nilai yang memuaskan.
     Cindy          :   Amin..sama-sama kak.