BERANI BERKARYA

WELCOME TO MY BLOG

Jumat, 25 April 2014

HAKIKAT PERAN DAN FUNGSI SUMBER BELAJAR



MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN KIMIA
HAKIKAT PERAN DAN FUNGSI SUMBER BELAJAR






Disusun Oleh Kelompok 9

Diki Wahyudi                                                 12.231.064
Abdurrahman Rama Hurmuzi                    12.231.065
Sukiman Rizza Umami                                 12.231.066


                                               

KELAS B SEMESTER IV
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
 IKIP MATARAM
2014

KATA PENGHANTAR

          Puji syukur penyusun panjatkan khadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya,yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah BELAJAR DAN PEMBELAJARAN KIMIA maka penyusun mempersembahkan satu makalah yang berjudul “HAKIKAT PERAN DAN FUNGSI SUMBER BELAJAR”.
          Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan bantuan selama proses pembuatan makalah ini. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan MIPA yang telah memberikan petunjuknya dalam penyusunan makalah ini.
          Akhir kata,penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sebagai mana yang kita harapkan. Oleh karena itu penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan, kekurangan dan kekeliruan baik dalam penyusunan maupun penyampaian materi.
          Kritik dan saran yang bersifat membangun sangatalah penyusun harapkan untuk menunjang perbaikan dimasa mendatang. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan bagi pembaca pada umunya.terima kasih.


Mataram, 12 April 2014



    Penyusun

                                               
                                                                       



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
A.           Latar Belakang................................................................... 1
B.            Rumusan Masalah ............................................................. 1
C.            Tujuan ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................... 2
1.             Hakikat Sumber Belajar..................................................... 2
2.             Peran Sumber Belajar  dalam Pembelajaran....................... 5
3.             Jenis-jenis Sumber Belajar.................................................. 8
4.             Fungsi Sumber Belajar..................................................... 11
5.             Pemanfaatan Sumber Belajar........................................... 12
BAB III PENUTUP ......................................................................... 15
A.           Kesimpulan ...................................................................... 15
B.            Saran  ............................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA     .................................................................. 17




 
BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
          Pendidikan merupakan kunci keberhasilan dan kesuksesan suatu bangsa. Istilah belajar sudah terlalu akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Di masyarakat, kita sering menjumpai penggunaan istilah belajar, seperti  belajar membaca,  belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika. Masih banyak lagi   penggunaan istilah bahkan  termasuk kegiatan belajar yang sifatnya lebih umum dan tak mudah diamati, seperti belajar hidup mandiri, belajar menghargai waktu, belajar berumah-tangga, belajar bermasyarakat, belajar mengendalikan diri, dan sejenisnya.
          Bila kita ingin lebih mengkaji lebih mendalam mengenai pendidikan dan belajar, hal yang perlu untuk  tidak dilupakan adalah mengenai sumber belajar. Semua kegiatan dalam belajar maupun dalam dunia pendidikan perlu adanya sumber belajar untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Oleh karena itu penulis ingin mengkaji dan memahami apa sebenarnya sumber belajar dalam dunia pendidikan itu. Dalam makalah ini penulis ingin menguraikan tentang pengertian sumber belajar, Jenis-jenis sumber belajar dalam pendidikan, fungsi sumber belajar dan pemanfatan sumber belajar.
B.       RUMUSAN MASALAH
1.             Apa sebenarnya hakikat dari sumber belajar?
2.             Apa peran sumber belajar dalam pembelajaran
3.             Apa saja jenis-jenis sumber belajar itu?
4.             Bagaimana fungsi sumber belajar?
5.             Bagaimana pemanfaatan sumber belajar?
C.      TUJUAN
1.             Mengetahui hakikat sumber belajar
2.             Mengetahui peran sumber belajar dalam pembelajaran
3.             Mengetahui jenis-jenis sumber belajar
4.             Mengetahui fungsi sumber belajar
5.             Mengetahui bagaimana pemanfaatan sumber belajar

BAB II
PEMBAHASAN
1.        HAKIKAT SUMBER BELAJAR
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar (output) namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan dibidang ilmu yang dipelajarinya. (Wina Sanjaya).
Barbara B. Seels dan Rita C. Richey, dalam buku Tenologi Pembelajaran, definisi dan Kawasannya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sumber ialah asal yang mendukung terjadinya belajar, termasuk system pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan. Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan dan alat yang digunakan dalam proses belajar pembelajaran, melainkan juga tenaga, biaya dan fasilitas. Sumber belajar mencakup apa saja yang yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar dan menampilkan kompetensinya.
AECT (Association for Education and Communication Technology) menyatakan bahwa sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses pembelajaran.
Menurut Abdul Majid dalam bukunya Perencanaan Pembelajaran, sumber belajar diartikan segala tempat atau lingkungan sekitar, benda dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar lingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar saja, namun juga dilihat dari proses pembelajaran yang berupa interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajari. (http://info-makalah.blogspot.com/media-dan-sumber-belajar.html/11/04/2014).
Belajar-mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi didalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar itu tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung atau tidak langsung, sebagian atau keseluruhan. Sumber belajar dalam pengertian sempit adalah misalnya, buku-buku atau bahan-bahan tercetak lainnya. Pengertian itu masih banyak dipakai dewasa ini oleh sebagian besar guru. Misalnnya dalam program pengajaran yang biasa disusun oleh para guru terdapat komponen sumber belajar, dan pada umumnya akan diisi oleh buku-buku teks atau buku-buku wajib yang dianjurkan. Pengertian sumber belajar tersebut sama sempitnya bila diartikan sebagai semua sarana pengajaran yang dapat menyajikan pesan auditif atau visual saja, misalnya OHP, slides, video, film, dan perangkat keras (hardware) lainnya.
Pengertian yang lebih luas diberikan oleh Edgar Dale yang menyatakan bahwa pengalaman itu adalah sumber belajar. Sumber belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya, seluas hidup itu sendiri, karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagi sumber belajar sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar. Belajar pada hakikatnya adalah sebuah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya.
Edgar Dale berpendapat bahwa pengalaman yang dapat memberikan sumber belajar diklasifikasikan menurut jenjang tertentu, berbentuk kerucut pengalaman (cone of experience). Penjenjangan jenis-jenis pengalaman tersebut disusun dari yang kongkrit sampai yang abstrak. Sebagaimana yang telah diuraikan, sumber belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada orang dalam belajarnya.
Dalam pengembangan sumber belajar itu terdiri dari dua macam, yaitu; 
a)      Sumber belajar yang dirancang atau secara sengaja dibuat atau dipergunakan untuk membantu belajar mengajar, biasa disebut learning resources by design, (sumber belajar yang dirancang). Sumber belajar semacam ini sering disebut bahan pembelajaran. Misalnya buku pelajaran, modul, brosur, ensiklopedi, program audio, program slide suara, film, video, slides, film strips, transparansi (OHT). Semua perangkat keras ini memang secara sengaja dirancang guna kepentingan pengajaran. 
b)      Sumber belajar yang dimanfaatkan guna memberi kemudahan seseorang dalam belajar berupa segala macam sumber belajar yang ada disekitar lingkungan kita, sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan. Sumber belajar tersebut tidak dirancang untuk kepentingan tujuan suatu kegiatan pengajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sumber belajar ini disebut learning resources by utilization. Misalnya taman, pasar, toko, museum, kebun binatang, waduk, sawah, terminal, surat kabar, siaran televise, film, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, dan sebagainya yang ada di lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar.
Segenap sumber belajar yang dirancang maupun yang tidak dirancang diklasifikasikan sebagai orang, peralatan, teknik, atau metode, dan kondisi atau lingkungan. Dalam prakteknya, segala macam sumber belajar, baik yang dirancang maupun yang dimanfaatkan, tidak selalu harus dibedakan karena memang sulit untuk diidentifikasi secara tegas.
2.        PERAN SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
Sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran yang dilakukan, adapun peran tersebut dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
2.1         Peran Sumber Belajar dalam Pembelajaran Individual
          Pola komunikasi dalam belajar individual sangat dipengaruhi oleh peran sumber belajar yang dimanfaatkan dalam proses belajar. Titik berat pembelajaran individual adalah pada peserta didik, sedang guru mempunyai peran sebagai penunjang atau fasilitator. Sehingga peran sumber belajar sangat penting.
          Dalam pembelajaran individual terdapat tiga pendekatan yang berbeda yaitu :
a)             Front line teaching methode, dalam pendekatan ini guru berperan menunjukkan sumber belajar yang perlu dipelajari.
b)             Keller Plan, yaitu pendekatan yang menggunakan teknik personalized system of  instruksional (PSI) yang ditunjang dengan berbagai sumber berbentuk audio visual yang didesain khusus untuk belajar individual.
c)             Metode proyek, peran guru cenderung sebagai penasehat dibanding pendidik, sehingga peserta didiklah yang bertanggung jawab dalam memilih, merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan belajar.
Sumber belajar hendaknya dirancang berdasarkan prinsip:
Ø   Dialog, drama, diskusi yang disajikan menarik melalui permainan, kombinasi  warna dan suara.
Ø   Pemilihan sumber belajar yang tepat.
Ø   Bentuk sajiannya singkat, padat, jelas dan menyeluruh.
                   Dalam pembelajaran individual, peranan guru dalam interaksi dengan peserta didik lebih banyak sebagai konsultan, pengelola belajar, pengarah, pembimbing, penerima hasil kemajuan belajar peserta didik. Waktu yang digunakan untuk melaksanakan tugas dalam pembelajaran individual 10 % dari total waktu belajar, oleh sebab itu frekwensi pertemuannya jarang sekali.
2.2         Peran Sumber Belajar dalam Belajar Klasikal
          Pola komunikasi dalam belajar klasikal yang dipergunakan adalah komunikasi langsung antara guru dengan peserta didik. Hasil belajar sangat tergantung oleh kualitas guru, karena guru merupakan sumber belajar utama. Sumber lain seolah-olah tidak ada peranannya sama sekali, karena frekuensi belajar didominari interaksinya dengan guru. Pemanfaatan sumber belajar selain guru, sangat selektif dan sangat ketat di bawah petunjuk dan kontrol guru. Di samping itu guru sering memaksakan penggunaan sumber belajar yang kurang relevan dengan ciri-ciri peserta didik dan tujuan belajar, hal ini terjadi karena sumber belajar yang tersedia terbatas. Keterbatasan penggunaan sumber belajar terjadi karena metode pembelajaran yang utama hanyalah metode ceramah.
          Menurut Percipal and Ellington (1984), bahwa perhatian yang penuh dalam belajar dengan metode ceramah (attention spannya) makin lama makin menurun drastis. Misalnya dalam 50 menit belajar, maka pada awal belajar attention spannya berkisar antara 12-15 menit, kemudian makin mendekati akhir pelajaran turun menjadi 3-5 menit. Di samping itu British Audio Visual Association (1985), menyatukam bahwa 75 % pengetahuan diperoleh melalui indera penglihatan, 13 % indera pendengaran, 6 % indera sentuhan dan rabaan dan 6 % indera penciuman dan lidah.
          Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan SOVOCOM COMPANY di Amerika dalam Sadiman (1989: 155-156), tentang kemampuan manusia dalam menyimpan pesan adalah : verbal (tulisan) 20%, Audio saja 10%, visual saja 20%, Audio visual 50%. Tetapi jika proses belajar hanya menggunakan methode:
a.              Membaca saja, maka pengetahuan yang mengendap hanya 10%
b.             Mendengarkan saja pengetahuan yang mengendap hanya 20%.
c.              Melihat saja pengetahuan yang mengendap bisa 50%.
d.             Mengungkapkan sendiri pengetahuan yang mengendap bisa 80%.
e.              Mengungkapkan sendiri dan mengulang pada kesempatan lain 90%
 Dari penjelasan tersebut diatas, bahwa guru harus pandai memilih dan mengkombinasikan metode pembelajaran dengan belajar yang ada.
(http://nurmayanti-smi.blogspot.com//peran-dan-fungsi-sumber-belajar.html/12/04/2014)
2.3         Peran Sumber Belajar dalam Belajar Kelompok
Pola komunikasi dalam belajar kelompok, menurut Derek Rowntere dalam bukunya Educational Technologi in Curriculum Development (1982), menyajikan  pola komunikasi yang secara umum ditetapkan dalam belajar yaitu pola:
a)             Buzz sessions (diskusi singkat) adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik untuk didiskusikan singkat sambil jalan. Sumber belajar yang digunakan adalah materi yang digunakan sebelumnya.
b)             Controllet discussion (diskusi dibawah kontrol guru), sumber belajarnya antara lain adalah bab dari suatu buku, materi dari program audio visual, atau masalah dalam praktek laboratorium.
c)             Tutorial adalah belajar dengan guru pembimbing, sumber belajarnya adalah masalah yang ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat bab dari buku, topik masalah dan tujuan instruksional tertentu.
d)            Team project (tim proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antar anggota kelompok dengan cara mengenai suatu proyek oleh tim.
e)             Simulasi (persentasi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya).
f)              Micro teaching, (proyek pembelajaran yang direkam dengan video).
g)             Self helf group (kelompok swamandiri).
3.        JENIS-JENIS SUMBER BELAJAR
Menurut AECT (Association For Educational Communication And Technology) membagi sumber belajar dalam enam jenis, (Wina Sanjaya) yaitu:
3.1         Pesan (message)
          Maksudnya segala informasi yang harus disalurkan oleh komponen, selain guru,  yang berbentuk ide, fakta, pengertian dan data.
Pesan merupakan sumber belajar yang meliputi:
a)             Pesan formal, yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi seperti pemerintah atau pesan yang disampaikan guru dalam situasi pembelajaran. Pesan-pesan ini selain disampaikan secara lisan juga dibuat dalam bentuk dokumen, seperti kurikulum, peraturan pemerintah, perundangan, silabus dan sebagainya.
b)             Pesan non formal yaitu pesan yang ada di lingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran, misalnya cerita rakyat, legenda, ceramah oleh tokoh masyarakat dan ulama, prasasti, relief-relief pada candi, kitab-kitab kuno dan peninggalan sjarah yang lain.

           


3.2         Orang (People)
          yaitu orang yang bertindak sebagai penyimpan dalam penyalur pengolah dan pengkaji pesan. Orang itu bisa siapa saja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta didik dapat belajar sesuatu. Misal guru mendatangkan para ahli untuk menyampaikan pesan seperti dokter menceritakan cara mengobati pasien di Puskesmas.
          Semua orang pada dasarnya dapat berperan sebagai sumber belajar, namun secara umum dapat dibagi dua kelompok.
Pertama, Kelompok orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang dididik secara professional untuk mengajar, seperti guru, konselor, instruktur, widyaiswara. Termasuk juga kepala sekolah, laboran, teknisi sumber belajr, pustakawan dan lain-lain.
Kedua, adalah kelompok orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan dan profesinya tidak terbatas, Misalnya politisi, tenaga kesehatanm pertanian, arsitek, psikolog, lawyer, polisi, pengusaha dan lain-lain.
3.3         Bahan (Matterials)
          yaitu barang-barang yang lazim disebut media atau perangkat lunak (software) yang biasanya berisikan pesan pembelajaran untuk disampaikan dengan menggunakan peralatan, bahan itu sendiri sudah merupakan bentuk penyajian.
Contoh: buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), program slide dan sebagainya.
3.4         Peralatan (device)
          yaitu sesuatu yang disebut media/hardware yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Di dalamnya mencakup radio, multimedia projector/infocus, slide projector, OHP dan sebagainya.


3.5         Teknik atau metode  (Technique)
yaitu prosedur yang disisipkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi dan orang yang menyampaikan pesan. Contoh guru mendemonstrasikan (memberi contoh) mengenai bagaimana cara memegang bola tangan yang tepat. Selain itu, teknik yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah, permainan/ simulasi, Tanya jawab, role play (sosiodrama) dan sebagainya.
3.6         Lingkungan (setting)
          Maksudnya tempat atau situasi sekitar dimana pesan disalurkan atau di sampaikan dan di terima oleh seseorang sehingga seseorang itu dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku. Latar atau lingkungan yang berada di dalam sekolah maupun lingkungan yang berada di luar sekolah, baik yang sengaja dirancang maupun yang tidak secara khusus disiapkan untuk pembelajaran. Seperti pengaturan ruangan, pencahayaan, ruangan kelas, perpustakaan, laboratorium, halaman sekolah, kebun sekolah, lapangan sekolah, kebun binatang, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, taman, kolam ikan, rumah dan sebagainya. (http://www.subri-msi.net/berita-180-jenisjenis-sumber-belajar-dan-media-pembelajaran-ditk.html, http://kurniasihnia0773.blogspot.com/10/04/2014)
Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peseta didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak, maka itu semua tidak berarti apa-apa.



                       
4.        FUNGSI SUMBER BELAJAR
          Sumber belajar memiliki fungsi :
4.1       Meningkatkan produktivitas pembelajaran,  dengan jalan:
a)             Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu  secara lebih baik.
b)             Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih  banyak membina dan mengembangkan gairah. 
4.2         Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
a)             Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
b)             Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
4.3         Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, dengan cara:
a)             Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis.
b)             Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4.4         Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
a)             Meningkatkan kemampuan sumber belajar
b)             Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
4.5         Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
a)             Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit.
b)             Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
4.6         Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis. Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.

5.        PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR
Banyak orang beranggapan bahwa untuk menyediakan sumber belajar menuntut adanya biaya yang tinggi dan sulit untuk mendapatkannya, yang kadang-kadang ujung-ujungnya akan membebani orang tua siswa untuk mengeluarkan dana pendidikan yang lebih besar lagi. Padahal dengan berbekal kreativitas, guru dapat membuat dan menyediakan sumber belajar yang sederhana dan murah. Misalkan, bagaimana guru dan siswa dapat memanfaatkan bahan bekas. Bahan bekas, yang banyak berserakan di sekolah dan rumah, seperti kertas, mainan, kotak pembungkus, bekas kemasan sering luput dari perhatian kita.
Dengan sentuhan kreatifitas, bahan-bahan bekas yang biasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan didaur-ulang menjadi sumber belajar yang sangat berharga. Demikian pula, dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang berdekatan dengan sekolah dan rumah pun dapat dioptimalkan menjadi sumber belajar yang sangat bernilai bagi kepentingan belajar siswa.
Masih banyak sekolah-sekolah yang memiliki halaman atau pekarangan yang cukup luas, namun keberadaannya seringkali ditelantarkan dan tidak terurus. Jika saja lahan-lahan tersebut dioptimalkan  akan menjadi sumber belajar yang sangat berharga. Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar. Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber Belajar terdiri dari.
5.1         Lingkungan sosial
Lingkungan sosial dapat digunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik akan cinta alam dan partispasi dalam memlihara dan melestarikan alam.
Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan dengan membawa peserta didik ke lingkungan, seperti survey, karyawisata, berkemah, praktik lapangan dan sebagainya. Bahkan belakangan ini berkembang kegiatan pembelajaran dengan apa yang disebut out-bond, yang pada dasarnya merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan alam terbuka.
Di samping itu pemanfaatan lingkungan dapat dilakukan dengan cara membawa lingkungan ke dalam kelas, seperti : menghadirkan nara sumber untuk menyampaikan materi di dalam kelas. Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berjalan efektif, maka perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjutny
5.2         Lingkungan fisik (alam)
Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan dan hewan (flora dan fauna), sungai, iklim, suhu, dan sebagainya.Lingkungan alam sifatnya relatif menetap, oleh karena itu jenis lingkungan ini akan lebih mudah dikenal dan dipelajari oleh anak. Sesuai dengan kemampuannya, anak dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga proses terjadinya.
Dengan mempelajari lingkungan alam ini diharapkan anak akan lebih memahami gejala-gejala alam yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari, lebih dari itu diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam.
Akhir-akhir ini, perkembangan teknologi sudah menyebar hampir di seluruh kota di Indonesia, bahkan sampai ke desa dengan adanya program pemerintah internet masuk desa. Karena itulah, arus informasi dapat dengan sangat cepat dan mudah diakses oleh setiap orang, juga oleh pelajar, sehingga pemanfaatan teknologi seperti internet sudah dapat dijadikan sumber belajar bagi pendidik dan peserta didik.
























BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
          Dari pembahasan di atas, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1.             Sumber Belajar menurut AECT (Association for Education and Communication Technology) menyatakan bahwa sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses pembelajaran.
2.             Sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran yang akan  dilakukan, adapun peranan tersebut dalam pembelajaran :
a)             Peranan sumber belajar dalam pembelajaran Individual.
b)             Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Klasikal.
c)             Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Kelompok.
3.             Dalam pembelajaran individual terdapat tiga pendekatan yang berbeda yaitu :
a.              Front line teaching methode, dalam pendekatan ini guru berperan menunjukkan sumber belajar yang perlu dipelajari.
b.             Keller Plan, yaitu pendekatan yang menggunakan teknik personalized system of  instruksional (PSI) yang ditunjang dengan berbagai sumber berbentuk audio visual yang didesain khusus untuk belajar individual.
c.              Metode proyek, peran guru cenderung sebagai penasehat dibanding pendidik, sehingga peserta didiklah yang bertanggung jawab dalam memilih, merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan belajar.

B.       Saran
                                    Dengan adanya simpulan di atas, maka penulis mempunyai saran sebagai berikut:
1.             Guru lebih mengembangkan dan memanfaatkan berbagai sumber belajar sehingga dapat membantu memudahkan peserta didik dalam pembelajaran.
2.             Dengan beragam  media yang tersedia siswa dapat mengoptimalkan seluruh potensi yang dimilikinya, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan pembelajaran lebih kreatif, aktif, efektif dan menyenangkan.
3.             Dalam pemanfaatan sumber belajar, hendaknya guru dapat lebih kreatif menggunakan seluruh bentuk sumber belajar. Baik yang sederhana dan mudah didapat, seperti barang bekas di sekitar kita, lingkungan sekitar bahkan dengan pemanfaatan teknologi sebagai sumber belajar. Dalam pemanfaatan sumber belajar, guru mempunyai tanggung jawab membantu peserta didik belajar agar belajar lebih mudah, lebih lancar, lebih terarah. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber belajar.










DAFTAR PUSTAKA         

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosda                                  Karya, 2011
Sadiman, Arief S, dkk,  Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan dan
Pemanfatannya. Jakarta Rajagrafindo Persada, 2010
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011
Seels, Barbara B dab Rita C. Richey, Teknologi Pembelajaran, Definisi dan  Kawasannya, Jakarta: Unit Penerbitan Universitas Negeri Jakarta, 1994
Warsita, Bambang, Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2008


(http://nurmayanti-smi.blogspot.com//peran-dan-fungsi-sumber-belajar.html/12/04/2014)