MAKALAH
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN KIMIA
HAKIKAT
PERAN DAN FUNGSI SUMBER BELAJAR
Disusun Oleh Kelompok 9
Diki Wahyudi 12.231.064
Abdurrahman
Rama Hurmuzi 12.231.065
Sukiman
Rizza Umami 12.231.066
KELAS B
SEMESTER IV
PROGRAM
STUDY PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
IKIP MATARAM
2014
KATA PENGHANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan khadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahnya
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya,yang merupakan salah satu
tugas dari mata kuliah BELAJAR DAN PEMBELAJARAN KIMIA maka penyusun mempersembahkan satu makalah yang berjudul “HAKIKAT
PERAN DAN FUNGSI SUMBER BELAJAR”.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih atas kerja
sama dan bantuan selama proses pembuatan makalah ini. Penyusun juga mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan MIPA yang telah memberikan
petunjuknya dalam penyusunan makalah ini.
Akhir
kata,penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sebagai
mana yang kita harapkan. Oleh karena itu penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya jika
terdapat kesalahan, kekurangan dan kekeliruan baik dalam penyusunan maupun penyampaian materi.
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangatalah penyusun harapkan untuk
menunjang perbaikan dimasa mendatang. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi
penyusun pada khususnya dan bagi pembaca pada umunya.terima kasih.
Mataram, 12
April 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
A.
Latar
Belakang................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah ............................................................. 1
C.
Tujuan ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................... 2
1.
Hakikat
Sumber Belajar..................................................... 2
2.
Peran Sumber
Belajar dalam Pembelajaran....................... 5
3.
Jenis-jenis
Sumber Belajar.................................................. 8
4.
Fungsi Sumber
Belajar..................................................... 11
5.
Pemanfaatan
Sumber Belajar........................................... 12
BAB III PENUTUP ......................................................................... 15
A.
Kesimpulan ...................................................................... 15
B.
Saran ............................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan
merupakan kunci keberhasilan dan kesuksesan suatu bangsa. Istilah belajar sudah
terlalu akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Di masyarakat, kita sering
menjumpai penggunaan istilah belajar, seperti
belajar membaca, belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika. Masih banyak lagi penggunaan istilah bahkan termasuk
kegiatan belajar yang sifatnya lebih umum dan tak mudah diamati, seperti
belajar hidup mandiri, belajar menghargai waktu, belajar berumah-tangga,
belajar bermasyarakat, belajar mengendalikan diri, dan sejenisnya.
Bila kita ingin lebih mengkaji lebih mendalam mengenai pendidikan dan
belajar, hal yang perlu untuk tidak dilupakan adalah mengenai sumber
belajar. Semua kegiatan dalam belajar maupun dalam dunia pendidikan perlu
adanya sumber belajar untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Oleh karena itu
penulis ingin mengkaji dan memahami apa sebenarnya sumber belajar dalam dunia
pendidikan itu. Dalam makalah ini penulis ingin menguraikan tentang pengertian
sumber belajar, Jenis-jenis sumber belajar dalam pendidikan, fungsi sumber belajar dan pemanfatan sumber belajar.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa sebenarnya
hakikat dari sumber belajar?
2.
Apa peran
sumber belajar dalam pembelajaran
3.
Apa saja
jenis-jenis sumber belajar itu?
4.
Bagaimana
fungsi sumber belajar?
5.
Bagaimana
pemanfaatan sumber belajar?
C.
TUJUAN
1.
Mengetahui hakikat sumber belajar
2.
Mengetahui
peran sumber belajar dalam pembelajaran
3.
Mengetahui
jenis-jenis sumber belajar
4.
Mengetahui
fungsi sumber belajar
5.
Mengetahui
bagaimana pemanfaatan sumber belajar
BAB II
PEMBAHASAN
1.
HAKIKAT SUMBER
BELAJAR
Sumber belajar adalah segala
sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional
dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil
belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar (output) namun juga
dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber belajar
yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan
penguasaan dibidang ilmu yang dipelajarinya. (Wina Sanjaya).
Barbara B. Seels dan Rita C.
Richey, dalam buku Tenologi Pembelajaran, definisi dan Kawasannya mengatakan
bahwa yang dimaksud dengan sumber ialah asal yang mendukung terjadinya belajar,
termasuk system pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan. Sumber belajar
tidak hanya terbatas pada bahan dan alat yang digunakan dalam proses belajar
pembelajaran, melainkan juga tenaga, biaya dan fasilitas. Sumber belajar
mencakup apa saja yang yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk
belajar dan menampilkan kompetensinya.
AECT (Association for
Education and Communication Technology) menyatakan bahwa sumber belajar
(learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah
maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan
belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar adalah bahan-bahan
yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa
buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan
sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses pembelajaran.
Menurut Abdul Majid dalam bukunya Perencanaan Pembelajaran, sumber belajar diartikan segala
tempat atau lingkungan sekitar, benda dan orang yang mengandung informasi dapat
digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan
tingkah laku.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar lingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar saja, namun juga dilihat dari proses pembelajaran yang berupa interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajari. (http://info-makalah.blogspot.com/media-dan-sumber-belajar.html/11/04/2014).
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar lingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar saja, namun juga dilihat dari proses pembelajaran yang berupa interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajari. (http://info-makalah.blogspot.com/media-dan-sumber-belajar.html/11/04/2014).
Belajar-mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak
terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi didalamnya. Salah
satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar itu
tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar,
baik secara langsung atau tidak langsung, sebagian atau keseluruhan. Sumber
belajar dalam pengertian sempit adalah misalnya, buku-buku atau bahan-bahan
tercetak lainnya. Pengertian itu
masih banyak dipakai dewasa ini oleh sebagian besar guru. Misalnnya dalam
program pengajaran yang biasa disusun oleh para guru terdapat komponen sumber
belajar, dan pada umumnya akan diisi oleh buku-buku teks atau buku-buku wajib yang
dianjurkan. Pengertian sumber belajar tersebut sama sempitnya bila diartikan
sebagai semua sarana pengajaran yang dapat menyajikan pesan auditif atau visual
saja, misalnya OHP, slides, video, film, dan perangkat keras (hardware)
lainnya.
Pengertian yang lebih luas diberikan oleh Edgar Dale yang
menyatakan bahwa pengalaman itu adalah sumber belajar. Sumber belajar dalam
pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya, seluas hidup
itu sendiri, karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagi sumber belajar
sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar. Belajar pada
hakikatnya adalah sebuah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih
sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya.
Edgar Dale
berpendapat bahwa pengalaman yang dapat
memberikan sumber belajar diklasifikasikan menurut jenjang tertentu, berbentuk
kerucut pengalaman (cone of experience). Penjenjangan jenis-jenis pengalaman
tersebut disusun dari yang kongkrit sampai yang abstrak. Sebagaimana yang telah
diuraikan, sumber belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna
memberi kemudahan kepada orang dalam belajarnya.
Dalam pengembangan sumber belajar itu terdiri dari dua macam, yaitu;
a)
Sumber belajar yang dirancang atau secara sengaja
dibuat atau dipergunakan untuk membantu belajar mengajar, biasa disebut learning
resources by design, (sumber belajar yang dirancang). Sumber belajar semacam ini sering disebut bahan pembelajaran. Misalnya
buku pelajaran, modul, brosur, ensiklopedi, program
audio, program slide suara, film, video, slides, film strips, transparansi (OHT). Semua
perangkat keras ini memang secara sengaja dirancang guna kepentingan
pengajaran.
b)
Sumber belajar yang dimanfaatkan guna memberi
kemudahan seseorang dalam belajar berupa segala macam sumber belajar yang ada
disekitar lingkungan kita, sudah
tersedia dan tinggal dimanfaatkan. Sumber
belajar tersebut tidak dirancang untuk kepentingan
tujuan suatu kegiatan pengajaran, namun
dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sumber
belajar ini disebut learning resources by utilization. Misalnya
taman, pasar, toko, museum, kebun binatang, waduk, sawah, terminal, surat
kabar, siaran televise, film, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, tenaga
ahli, pemuka agama, olahragawan, dan sebagainya yang ada di lingkungan sekitar
yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar.
Segenap sumber belajar yang dirancang maupun yang tidak dirancang diklasifikasikan sebagai orang, peralatan, teknik, atau metode, dan kondisi atau lingkungan. Dalam prakteknya, segala macam sumber belajar, baik yang dirancang maupun yang dimanfaatkan, tidak selalu harus dibedakan karena memang sulit untuk diidentifikasi secara tegas.
Segenap sumber belajar yang dirancang maupun yang tidak dirancang diklasifikasikan sebagai orang, peralatan, teknik, atau metode, dan kondisi atau lingkungan. Dalam prakteknya, segala macam sumber belajar, baik yang dirancang maupun yang dimanfaatkan, tidak selalu harus dibedakan karena memang sulit untuk diidentifikasi secara tegas.
2.
PERAN SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
Sumber belajar mempunyai peran
yang sangat erat dengan pembelajaran yang dilakukan, adapun peran tersebut
dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
2.1
Peran Sumber
Belajar dalam Pembelajaran Individual
Pola komunikasi dalam belajar individual sangat dipengaruhi oleh peran
sumber belajar yang dimanfaatkan dalam proses belajar. Titik berat pembelajaran
individual adalah pada peserta didik, sedang guru mempunyai peran sebagai
penunjang atau fasilitator. Sehingga peran sumber belajar sangat penting.
Dalam pembelajaran individual terdapat tiga pendekatan yang berbeda yaitu :
a)
Front line teaching methode, dalam pendekatan ini guru berperan menunjukkan sumber belajar yang perlu
dipelajari.
b)
Keller Plan, yaitu
pendekatan yang menggunakan teknik personalized system of instruksional (PSI) yang ditunjang dengan berbagai sumber berbentuk audio visual
yang didesain khusus untuk belajar individual.
c)
Metode proyek, peran guru
cenderung sebagai penasehat dibanding pendidik, sehingga peserta didiklah yang
bertanggung jawab dalam memilih, merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan
belajar.
Sumber belajar hendaknya
dirancang berdasarkan prinsip:
Ø
Dialog,
drama, diskusi yang disajikan menarik melalui permainan, kombinasi warna dan suara.
Ø
Pemilihan
sumber belajar yang tepat.
Ø
Bentuk
sajiannya singkat, padat, jelas dan menyeluruh.
Dalam pembelajaran individual, peranan guru dalam interaksi dengan peserta
didik lebih banyak sebagai konsultan, pengelola belajar, pengarah, pembimbing,
penerima hasil kemajuan belajar peserta didik. Waktu yang digunakan untuk
melaksanakan tugas dalam pembelajaran individual 10 % dari total waktu belajar,
oleh sebab itu frekwensi pertemuannya jarang sekali.
2.2
Peran Sumber
Belajar dalam Belajar Klasikal
Pola komunikasi dalam belajar klasikal yang dipergunakan adalah komunikasi
langsung antara guru dengan peserta didik. Hasil belajar sangat tergantung oleh
kualitas guru, karena guru merupakan sumber belajar utama. Sumber lain
seolah-olah tidak ada peranannya sama sekali, karena frekuensi belajar
didominari interaksinya dengan guru. Pemanfaatan sumber belajar selain guru, sangat selektif dan sangat ketat di
bawah petunjuk dan kontrol guru. Di samping itu guru sering memaksakan
penggunaan sumber belajar yang kurang relevan dengan ciri-ciri peserta didik
dan tujuan belajar, hal ini terjadi karena sumber belajar yang tersedia
terbatas. Keterbatasan
penggunaan sumber belajar terjadi karena metode pembelajaran yang utama
hanyalah metode ceramah.
Menurut Percipal and Ellington (1984), bahwa perhatian yang penuh dalam
belajar dengan metode ceramah (attention spannya) makin lama makin menurun
drastis. Misalnya dalam 50 menit belajar, maka pada awal belajar attention
spannya berkisar antara 12-15 menit, kemudian makin mendekati akhir pelajaran
turun menjadi 3-5 menit. Di samping itu British Audio Visual
Association (1985), menyatukam bahwa 75 % pengetahuan diperoleh melalui
indera penglihatan, 13 % indera pendengaran, 6 % indera sentuhan dan rabaan dan
6 % indera penciuman dan lidah.
Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan SOVOCOM COMPANY
di Amerika dalam Sadiman (1989: 155-156), tentang kemampuan manusia dalam
menyimpan pesan adalah : verbal (tulisan) 20%, Audio saja 10%, visual saja 20%,
Audio visual 50%. Tetapi jika proses belajar hanya menggunakan methode:
a.
Membaca
saja, maka pengetahuan yang mengendap hanya 10%
b.
Mendengarkan
saja pengetahuan yang mengendap hanya 20%.
c.
Melihat saja
pengetahuan yang mengendap bisa 50%.
d.
Mengungkapkan
sendiri pengetahuan yang mengendap bisa 80%.
e.
Mengungkapkan
sendiri dan mengulang pada kesempatan lain 90%
Dari penjelasan tersebut diatas, bahwa guru
harus pandai memilih dan mengkombinasikan metode pembelajaran dengan belajar
yang ada.
(http://nurmayanti-smi.blogspot.com//peran-dan-fungsi-sumber-belajar.html/12/04/2014)
2.3
Peran Sumber
Belajar dalam Belajar Kelompok
Pola komunikasi dalam belajar kelompok, menurut Derek Rowntere dalam
bukunya Educational Technologi in
Curriculum Development (1982), menyajikan pola komunikasi yang secara
umum ditetapkan dalam belajar yaitu pola:
a)
Buzz
sessions (diskusi singkat) adalah
kemampuan yang diperoleh peserta didik untuk didiskusikan singkat sambil jalan.
Sumber belajar yang digunakan adalah materi yang digunakan sebelumnya.
b)
Controllet discussion (diskusi dibawah kontrol guru), sumber belajarnya antara lain adalah bab
dari suatu buku, materi dari program audio visual, atau masalah dalam praktek
laboratorium.
c)
Tutorial adalah belajar dengan guru pembimbing, sumber belajarnya adalah masalah
yang ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat bab dari buku, topik
masalah dan tujuan instruksional tertentu.
d)
Team project (tim proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antar anggota kelompok
dengan cara mengenai suatu proyek oleh tim.
e)
Simulasi (persentasi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya).
f)
Micro
teaching, (proyek pembelajaran yang
direkam dengan video).
g)
Self helf
group (kelompok swamandiri).
3.
JENIS-JENIS SUMBER BELAJAR
Menurut AECT
(Association For Educational
Communication And Technology) membagi sumber belajar dalam enam jenis,
(Wina Sanjaya) yaitu:
3.1
Pesan (message)
Maksudnya segala informasi yang harus disalurkan oleh komponen, selain
guru, yang berbentuk ide, fakta,
pengertian dan data.
Pesan merupakan sumber belajar yang meliputi:
a)
Pesan
formal, yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi seperti pemerintah atau
pesan yang disampaikan guru dalam situasi pembelajaran. Pesan-pesan ini selain
disampaikan secara lisan juga dibuat dalam bentuk dokumen, seperti kurikulum,
peraturan pemerintah, perundangan, silabus dan sebagainya.
b)
Pesan non
formal yaitu pesan yang ada di lingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan
sebagai bahan pembelajaran, misalnya cerita rakyat, legenda, ceramah oleh tokoh
masyarakat dan ulama, prasasti, relief-relief pada candi, kitab-kitab kuno dan
peninggalan sjarah yang lain.
3.2
Orang (People)
yaitu orang yang bertindak sebagai penyimpan dalam penyalur pengolah dan
pengkaji pesan. Orang itu bisa siapa saja yang memiliki keahlian tertentu
dimana peserta didik dapat belajar sesuatu. Misal guru mendatangkan para ahli
untuk menyampaikan pesan seperti dokter menceritakan cara mengobati pasien di
Puskesmas.
Semua orang pada dasarnya dapat berperan sebagai sumber belajar, namun
secara umum dapat dibagi dua kelompok.
Pertama, Kelompok orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang
dididik secara professional untuk mengajar, seperti guru, konselor, instruktur,
widyaiswara. Termasuk juga kepala sekolah, laboran, teknisi sumber belajr,
pustakawan dan lain-lain.
Kedua, adalah kelompok orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada di
lingkungan pendidikan dan profesinya tidak terbatas, Misalnya politisi, tenaga
kesehatanm pertanian, arsitek, psikolog, lawyer, polisi, pengusaha dan
lain-lain.
3.3
Bahan (Matterials)
yaitu barang-barang yang lazim disebut media atau perangkat lunak (software) yang biasanya berisikan pesan
pembelajaran untuk disampaikan dengan menggunakan peralatan, bahan itu sendiri
sudah merupakan bentuk penyajian.
Contoh: buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), program slide
dan sebagainya.
3.4
Peralatan (device)
yaitu sesuatu yang disebut media/hardware yang digunakan untuk menyampaikan
pesan yang tersimpan dalam bahan. Di dalamnya mencakup radio, multimedia
projector/infocus, slide projector, OHP dan sebagainya.
3.5
Teknik atau
metode (Technique)
yaitu prosedur yang disisipkan dalam mempergunakan bahan pelajaran,
peralatan, situasi dan orang yang menyampaikan pesan. Contoh guru
mendemonstrasikan (memberi contoh) mengenai bagaimana cara memegang bola tangan
yang tepat. Selain itu, teknik yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang
digunakan orang dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan
pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah, permainan/ simulasi, Tanya jawab,
role play (sosiodrama) dan sebagainya.
3.6
Lingkungan (setting)
Maksudnya tempat atau situasi sekitar dimana pesan disalurkan atau di
sampaikan dan di terima oleh seseorang sehingga seseorang itu dapat melakukan
belajar atau proses perubahan tingkah laku. Latar atau lingkungan yang berada
di dalam sekolah maupun lingkungan yang berada di luar sekolah, baik yang
sengaja dirancang maupun yang tidak secara khusus disiapkan untuk pembelajaran.
Seperti pengaturan ruangan, pencahayaan, ruangan kelas, perpustakaan,
laboratorium, halaman sekolah, kebun sekolah, lapangan sekolah, kebun binatang,
pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, taman, kolam ikan,
rumah dan sebagainya. (http://www.subri-msi.net/berita-180-jenisjenis-sumber-belajar-dan-media-pembelajaran-ditk.html, http://kurniasihnia0773.blogspot.com/10/04/2014)
Sumber
belajar akan menjadi bermakna bagi peseta didik maupun guru apabila sumber
belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat
memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak, maka itu semua tidak
berarti apa-apa.
4.
FUNGSI SUMBER BELAJAR
Sumber belajar memiliki fungsi :
4.1 Meningkatkan
produktivitas pembelajaran, dengan jalan:
a)
Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk
menggunakan waktu secara lebih baik.
b)
Mengurangi
beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
4.2
Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya
lebih individual, dengan cara:
a)
Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
4.3
Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, dengan
cara:
a)
Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis.
b)
Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh
penelitian.
4.4
Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
a)
Meningkatkan kemampuan sumber belajar
b)
Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
4.5
Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
a)
Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang
bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit.
b)
Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
4.6
Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas,
dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting
sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran
siswa.
5.
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR
Banyak orang
beranggapan bahwa untuk menyediakan sumber belajar menuntut adanya biaya yang
tinggi dan sulit untuk mendapatkannya, yang kadang-kadang ujung-ujungnya akan
membebani orang tua siswa untuk mengeluarkan dana pendidikan yang lebih besar
lagi. Padahal dengan berbekal
kreativitas, guru dapat membuat dan menyediakan sumber belajar yang sederhana
dan murah. Misalkan, bagaimana guru dan siswa dapat memanfaatkan bahan bekas.
Bahan bekas, yang banyak berserakan di sekolah dan rumah, seperti kertas, mainan,
kotak pembungkus, bekas kemasan sering luput dari perhatian kita.
Dengan sentuhan kreatifitas, bahan-bahan bekas yang biasanya dibuang secara
percuma dapat dimodifikasi dan didaur-ulang menjadi sumber belajar yang sangat
berharga. Demikian pula, dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang
berdekatan dengan sekolah dan rumah pun dapat dioptimalkan menjadi sumber
belajar yang sangat bernilai bagi kepentingan belajar siswa.
Masih banyak sekolah-sekolah yang memiliki halaman atau pekarangan yang
cukup luas, namun keberadaannya seringkali ditelantarkan dan tidak terurus.
Jika saja lahan-lahan tersebut dioptimalkan
akan menjadi sumber belajar yang sangat berharga. Lingkungan merupakan
salah satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai yang
sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar. Lingkungan yang
dapat dimanfaatkan sebagai sumber Belajar terdiri dari.
5.1
Lingkungan sosial
Lingkungan sosial dapat digunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu sosial dan
kemanusiaan sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk mempelajari tentang
gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik akan cinta
alam dan partispasi dalam memlihara dan melestarikan alam.
Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan dengan
membawa peserta didik ke lingkungan, seperti survey, karyawisata, berkemah,
praktik lapangan dan sebagainya. Bahkan belakangan ini berkembang kegiatan
pembelajaran dengan apa yang disebut out-bond, yang pada dasarnya merupakan
proses pembelajaran dengan menggunakan alam terbuka.
Di samping itu pemanfaatan lingkungan dapat dilakukan dengan cara membawa
lingkungan ke dalam kelas, seperti : menghadirkan nara sumber untuk
menyampaikan materi di dalam kelas. Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber
belajar berjalan efektif, maka perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi serta tindak lanjutny
5.2
Lingkungan fisik (alam)
Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya
alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan),
tumbuh-tumbuhan dan hewan (flora dan fauna), sungai, iklim, suhu, dan
sebagainya.Lingkungan alam sifatnya relatif menetap, oleh karena itu jenis
lingkungan ini akan lebih mudah dikenal dan dipelajari oleh anak. Sesuai dengan
kemampuannya, anak dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami
dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga proses terjadinya.
Dengan mempelajari lingkungan alam ini diharapkan anak akan lebih memahami
gejala-gejala alam yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari, lebih dari itu
diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk mencintai alam,
dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara
lingkungan alam.
Akhir-akhir ini, perkembangan teknologi sudah menyebar hampir di seluruh
kota di Indonesia, bahkan sampai ke desa dengan adanya program pemerintah
internet masuk desa. Karena itulah, arus informasi dapat dengan sangat cepat
dan mudah diakses oleh setiap orang, juga oleh pelajar, sehingga pemanfaatan
teknologi seperti internet sudah dapat dijadikan sumber belajar bagi pendidik
dan peserta didik.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1.
Sumber
Belajar menurut AECT (Association for
Education and Communication Technology) menyatakan bahwa sumber belajar (learning resources) adalah semua
sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh
siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga
mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi
tertentu. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan
dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, media cetak, media
elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat
meningkatkan kadar keaktifan dalam proses pembelajaran.
2.
Sumber
belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran yang akan dilakukan, adapun peranan tersebut
dalam pembelajaran :
a)
Peranan sumber belajar dalam pembelajaran Individual.
b)
Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Klasikal.
c)
Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Kelompok.
3.
Dalam
pembelajaran individual terdapat tiga pendekatan yang berbeda yaitu :
a.
Front line teaching methode, dalam pendekatan ini guru berperan menunjukkan sumber belajar yang perlu
dipelajari.
b.
Keller Plan, yaitu
pendekatan yang menggunakan teknik personalized system of instruksional (PSI) yang ditunjang dengan berbagai sumber berbentuk audio visual
yang didesain khusus untuk belajar individual.
c.
Metode proyek, peran guru
cenderung sebagai penasehat dibanding pendidik, sehingga peserta didiklah yang
bertanggung jawab dalam memilih, merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan
belajar.
B.
Saran
Dengan adanya simpulan di atas, maka penulis
mempunyai saran sebagai berikut:
1.
Guru lebih mengembangkan dan memanfaatkan berbagai sumber belajar
sehingga dapat membantu memudahkan peserta didik dalam pembelajaran.
2.
Dengan beragam media yang tersedia
siswa dapat mengoptimalkan seluruh potensi yang dimilikinya, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan pembelajaran lebih kreatif, aktif,
efektif dan menyenangkan.
3.
Dalam pemanfaatan sumber belajar, hendaknya guru dapat lebih kreatif menggunakan seluruh bentuk
sumber belajar. Baik yang sederhana dan mudah didapat, seperti barang bekas di sekitar kita, lingkungan sekitar bahkan
dengan pemanfaatan teknologi sebagai sumber belajar. Dalam pemanfaatan sumber belajar, guru mempunyai tanggung jawab
membantu peserta didik belajar agar belajar lebih mudah, lebih lancar,
lebih terarah. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang berhubungan
dengan pemanfaatan sumber belajar.
DAFTAR
PUSTAKA
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2011
Sadiman, Arief S, dkk, Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan dan
Pemanfatannya. Jakarta Rajagrafindo Persada, 2010
Sanjaya,
Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta:
Kencana Prenada
Media Group, 2011
Seels,
Barbara B dab Rita C. Richey, Teknologi Pembelajaran,
Definisi dan Kawasannya, Jakarta: Unit Penerbitan Universitas Negeri Jakarta, 1994
Warsita,
Bambang, Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya,
Jakarta: Rineka Cipta, 2008
(http://www.subri-msi.net/berita-180-jenisjenis-sumber-belajar-dan-media-pembelajaran-ditk.html/kurniasihnia0773.blogspot.com/10/04/2014)
(http://nurmayanti-smi.blogspot.com//peran-dan-fungsi-sumber-belajar.html/12/04/2014)
Terima Kasih :)
BalasHapusBorgata Hotel Casino & Spa - Mapyro
BalasHapusThis 1,700 room luxury hotel features five restaurants, 이천 출장안마 3 bars, and a full-service spa. Borgata Hotel Casino & Spa 성남 출장샵 has a 경상북도 출장마사지 total 계룡 출장마사지 of 4,000 square feet of gaming 1xbet korean space Address: 3131 S. Atlantic City, NJ 08401 Rating: 3.4 · 1,700 votes