KATA PENGANTAR
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja
untukmengubah tingkah laku manusia secara individu maupun kelompok untuk
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut undang-
undang Sisdiknas ( 2009:2 ) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didikaktif
mengembangkan potonsi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, ahklak mulia sertaketerampilan
yang diperlukan didinya , masyarakat , bangsa dan negara.
Ucapan trima kasih yang sebesar- besarnya juga penulis sampaikan kepad para
pemimpin serta para pengampu mata kuliah Pengantar Pendidikan serta para anggota , atas saran baik serta
tertulis maupun lisan serta kepercayaan pada makalah ini.
Syukur Alhamdulillah berkata bantuan Bapak / Ibu , makalah ini dapat disusun Penulis senantiasa terbuka untuk menerimah masukan
demi penyempurnaan makalah berikutnya, mudah- mudahan bermanfaat bagi
masyarakat, bangsa dan negara.
Mataram, 9 Oktober 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pedidikan
selalu bertumpuh pada kesejateraan, yakni pengalaman-pengalaman masa lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini, dan aspirasi serta harapan
masadepan/melalui pendidikan setiap masyarakat akan melestarikan nilai-nilai
luhur social kebudayaannya yang telah terukir dengan indahnya dalam sejarah
bangsa tersebut.
Melalui pendidikan juga diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar masyarakat yang bersangkutan. Dan akhirnya,
melalui pendidikan akan ditetapkan
langkah-langkah yang akan dipilih masa kini sebagai upaya mewujukan aspirasi dan harapan di masa
depan.
Dalam
UU-RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 telah ditetapkan antara lain
bahwa “pendidikan adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,pengajaran, dan/atau
latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
Ø bagaimana cara membentuk masyarakat masa depan yang lebih baik dan inovatif ?
Ø upaya apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi padatnya masyarakat masa depan ?
C. Tujuan.
1)
Memahami beberapa kemungkinan keadaan masyarakat di masa depan, serta peranan faktor-faktor
globalisasi, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek), arus komunikasi yang semakin padat dan
cepat, serta kebutuhan yang meningkat
dalam l ayanan professional terhadap
masyarakat di masa depan tersebut.
2)
Memahami berbagai upaya pendidikan untuk mengantisipasi masa depan, baik yang
berkenan dengan penyiapan manusia maupun yang berkenan dengan perubahan
sosio-kultural, serta pengembangan sarana pendidikan untuk mendukung
upaya-upaya yang sedang atau akan dilaksanakan.
D.
Manfaat.
1) Bagi mahasiswa calon tenaga kependidikan, utamanya guru, kajian tentang masyarakat masa depan tersebut berdampak ganda, yakni untuk dirinya sendiri serta pada gilirannya kelak untuk siswa-siswanya.
1) Bagi mahasiswa calon tenaga kependidikan, utamanya guru, kajian tentang masyarakat masa depan tersebut berdampak ganda, yakni untuk dirinya sendiri serta pada gilirannya kelak untuk siswa-siswanya.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Singkat Masyarakat Masa depan
Pendidikan adalah masa kini tetapi
pendidikan harus juga memperkirakan masa depan, berorientasi ke masa depan,
karena anak didik masa kini adalah orang-orang pada masa depan. Bagaimana
memperkirakan masa depan dengan mempertimbangkan
kecenderungan globalisasi, perkembangan iptek, arus komunikasi yang semakin
cepat dan padat, dan peningkatan pelayanan semakin
professional, adalah hal-hal yang akan dibicarakan pada bagian ini. Selain itu dibicarakan tuntutan bagi
manusia masa depan (manusia modern) dan bagaimana mengantisipasi masa depan terutama perubahan dalam nilai
dan sikap.
B.
Relevasi Materi Dengan Kopetensi
Pendidikan
Bagaimana memperkirakan keadaan masa
depan sangat penting bagi tenaga kependidikan, agar siswa yang diasuhnya dan
dibinanya tidak menjadi asing pada keadaan yang akan dijumpainya. Tenaga kependidikan juga harus dapat menginformasikan bagaimana
tentang masyarakat masa depan , bagaimana cara berglobalisasi,dimana kita harus siap
dengan budaya dan nilai-nilai yang lain . Jadi
pendidikan sebagai wadah pembauran budaya nasional sebaiknya
mempersiapkan dan memberi arahan terhadap anak didik agar siap mentolerir adanya
budaya lain yang datang ke negeri ini , agar anak didik mampu menangkal budaya-budaya lain tersebut, tidak tenggelam,
berbaur tapi tidak menyatu. Pendidik mesti mengetahui dan menyadari adanya
gambaran masa depan dengan segala tuntutannya terhadap manusia masa depan,
sehingga perlu diantisipasi sejak sekarang.
C.
Perkiraan
Terhadap Masa Depan
Perkiraan terhadap masa depan dilakukan
antara lain dengan mempertimbangkan:
1)
Kecenderungan
Globalisasi
Di dalam era globalisasi sifat rasa
kedaerahan, corak kebangsaan tidak lagi secara dominan dapat ditonjolkan, dunia
seolah-olah makin akrab, suatu bangsa tidak lagi merasa asing bila berada di
suatu tempat bangsa lain, pakaian, makanan, dan bahkan bahasa tidak lagi
menentukan identitas suatu bangsa. Pada
saat ini hal itu baru merupakan kecendrungan-kecendrungan yang kelihatannya
semakin nyata telah menampakkan sosok
yang global, sosok yang mendunia. Era globalisasi terjadi arus lalu—lintas
perjalanan bangsa-bangsa dari satu negeri sangat maju, karena adanya system tranportasi dan sikap penerimaan dari
bangsa-bangsa yang dituju. Kemudahan transportasi dan sikap penerimaan ini
ditunjang oleh keadaan yang makin mantap dan pelayanan yang semakin memuaskan. Demikian
pula masing-masing Negara yang ada di dunia meningkatkan dan menggalakkan
pariwisata, disamping sikap masing-masing bangsa yang suka mengadakan kunjungan
atau tour ke manca Negara secara terencana. Misalnya saja, pada masa-masa
sebelumnya bangsa kita adalah bangsa yang belum tourist minded, artinya
berkunjung keluar negri , namun sekarang, bagi mereka yang mampu, bepergian ke
luar negeri itu memang sudah menjadi suatu rencana, sudah diarahkan. Kalau ada
liburan sekolah, ada yang ke Jepang, ke Amerika, paling tidak ada yang ke
Malaysia atau Singapore, paling tidak juga ,
ke Bali, ke puncak. Dan hari
libur diisi dengan perjalanan jauh. Lalu lintas kunjungan inilah yang membuat masing-masing negara
menyiapkan sesuatu yang sesuai dengan keadaan Negara yang mengunjungi, sehingga makanan,
pakaian apa yang ada di Jepang sudah pasti ada di Flipina, begitu juga apa yang ada
di Amerika sudah pasti ada restoran-restoran Indonesia dan sebaliknya.
Mobilitas antar bangsa sangat tinggi.
Dengan keadaan yang global tidak heran
kalau tetangga kita di Samosir adalah orang Prancis, atau orang Spanyol,
sehingga kita bersikap luwes dan tidak sempit.
2)
Perkembangan
Ilmu Pengetahuan
Salah satu hal yang perlu diperkirakan
bagi masyarakat masa depan adalah perkembangan iptek. Perkembangan iptek demikian cepatnya sehingga sekolah selalu
ketinggalan untuk mengikutinya, sehingga sekolah tidak siap untuk membekali
lulusannya dengan kemajuan iptek yang akan ditemui di masyarakat. Misalnya saja, di sekolah anak-anak diberi pelajaran mengetik denga mesin ketik, padahal dimasyarakat mesin ini sudah tidak dipakai. Di
sekolah diberi pelajaran computer, padahal di duni pekerjaan komputer yang
seperti itu sudah ketinggalan zaman.
Demikian juga pelajaran-pelajaran
teknik, dan pelayanan yang ada di
sekolah jauh ketinggalan dengan yang ada di masyarakat, bidang kesehatan sudah
begitu canggih, tetapi yang ada di sekolah belum seberapa. Sekolah harus
mempersiapkan anak bukan saja untuk masa kini, tetapi yang lebih penting adalah
untuk masa depan yang kita perkirakan pasti sudah canggih dari pada sekarang ini, terutama dalam bidang
iptek.
3)
Peningkatan
Pelayanan yang Semakin Profesional
Dapat diperkirakan bahwa masyarakat masa depan adalah masyarakat yang menggunakan
tenaga-tenaga spesialis, semua serba spesialis, barang kali dapat juga disebut
era spesialisasi. Sejalan dengan kecenderungan globalisasi, maka setiap Negara
adalah mendunia, memiliki perspektif global,berorientasi internasional.
Hotel-hotel, rumah sakit internasional, begitu juga bank, pelabuhan udara dan pelabuhan
laut dan sebagainya.
D.
Antisipasi
Terhadap Masa Depan
Berdasarkan perkiraan-perkiraan
yang telah dikemukakan berdasarkan pertimbangan kecenderungan globalisasi,
perkembangan iptek, arus komuni kasi
yang semakin cepat dan padat, serta peningkatan pelayanan yang semakin profesional,
maka masa depan, atau masyarakat masa depan sudah dapat digambarkan atau
diperkirakan dan pendidikan perlu mengantisipasi. Sekaitan dengan antisipasi
pendidikan terhadap masa depan, dapat juga di katakana
tuntutan-tuntutan apa yang diharapkan manusia masa depan, akan dibicarakan di
bawah ini.
1)
Tuntutan Bagi
Manusia Masa Depan (Manusia Modern)
Mempertimbangkan beberapa keadaan yang
akan berkembang pada
masa depan itu sesuai denga
kecenderungan yang ada tadi, maka agar kita survive, berhasil dan sukses, perlu
diperhatikan beberapa tuntutan yang diharapkan dimiliki
oleh manusia masa depan , antara lain ialah:
·
Memiliki sikap yang terbuka, memiliki
wawasan internasional dan seimbang dengan itu
memiliki wawasan nusantara dan ketahanan nasional agar
tidak lebur dengan adanya kecenderungan globalisasi, agar jati diri sebagai bangsa exsist. Memiliki
sikap toleransi yang tinggi untuk mau memahami budaya bangsa lain, berkemauan
dan berusaha meningkatkan kualitas diri pribadi , meningkatkan kegemaran membaca, mau belajar dari pengalaman
orang lain atau bangsa lain, saling menghargai dan menghormati.
·
Menerapkan dan meningkatkan azas pendidikan seumur hidup
(long life education), karena dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang begitu cepat, orang perlu
belajar dan belajar terus agar tidak ketinggalan dengan
kemajuan yang terjadi, agar dapat
memanfaatkan perkembangan iptek tersebut secara tepat. Azas belajar sepanjang
hayat harus disikapi sebagai suatu usaha meningkatkan kualitas dari pribadi,
memiliki sikap yang tidak cepat merasa puas dengan ilmu yang telah dimiliki,
sehingga mau terus belajar baik sepanjang hayat harus
disikapi dengan suatu usaha meningkatkan kualitas pribadi, memiliki sikap yang tidak cepat merasa puas
dengan ilmu yang telah dimiliki, sehingga ingin terus belajar baik melalui
pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, atau juga belajar secara
mandiri. Barangkali sekarang kita telah memiliki gambaran, kalau dulu sudah
cukup puas bila sudah memperoleh gelar sarjana, tetapi sekarang
masih belajar lagi dan melanjutkan ke tingkat pasca sarjana untuk sampai pada
jenjang S2 dan S3. Tututan manusia masa depan sesuai
dengan kecenderungan perkembangan iptek, adalah manusia yang suka belajar dan
berusaha meningkatkan kualitas dirinya.
·
Melengkapi sarana kehidupan dengan
alat-alat komunikasi yang up to date, karena arus komunikasi yang
semakin cepat dan padat
kurang dapat ditangkap informasinya dengan cara-cara tradisional, misalnya dengan surat
kabar dan majalah. Pada masa sekarang ini saja
bagi orang-orang yang merasa
berkepentingan dengan informasi mereka menyewa bahkan
memiliki saluran internet, faximale, walaupun memang ada orang-orang memakai
telepon genggam sekedar gengsi,
prestise, atau pajangan. Di era informasi dan komunikasi orang-orang dituntut
untuk cepat tanggap, dituntut meningkatkan inisiatif dan
kreativitas.
·
Memiliki ilmu pengetahuan yang bersifat
khusus, memiliki spesialisasi dalam bidang pekerjaan tertentu, mengikuti program khusus tenaga kerja tertentu, penguasaan
beberapa bahas asing dan penampilan yang layak untuk
standard internasional. Barang kali kita dapat juga dikemukakan di sini bahwa
zaman sekarang dan masa depan itu di sebut zaman modern, dan manusianya disebut
manusia modern, , adapun cirri-ciri manusia modern diantaranya adalah:
Ø
Mempercayai dan mengutamakan kemampuan
akal manusia, artinya tidak ada yang tidak dipelajari asalkan orang mau menggunakan akal dan pikirannya secara
sungguh-sungguh.
Ø
Menggunakan dan memanfaatkan waktu sangat efisien, sangat
padat dan sangat ketat, teratur untuk hal-hal yang berguna. Orang modern mampu mengatur waktu dan mengisi waktu sesuai dengan
yang direncanakan
Ø
Suka kepada pembaharuan dan mau menerima
pembaharuan, karenanya orang modern juga suka kepada perubahan, selalu bersifat
dinamis, suka mencoba untuk membuktikan mana yang lebih baik, yang lama atau
yang baru. Orang yang tidak modern sukar sekali diajak untuk mengadakan
pembaharuan, menolak dan bahkan selalu curiga kepada pembaharuan, tidak suka mencoba.
Ø
Orrientasi kee masa depan, masa lalu
bukan untuk dipuja dan dikenang-kenang, tetapi untuk dijadikan pelajaran dan
pengalaman dalam merencanakan masa depan.
Ø
Hemat dalam penggunaan penghasilan,
saving minded ( cara hidup yang suka menabung ), penggunaan uang juga terencana.
Ø
Mampu mengontrol diri sendiri, kurang senang diatur
dan dicampuri oleh orang lain.
Ø
Tidak suka bergantung pada bantuan orang
lain.
1)
Upaya-Upaya Mengantisipasi Masa Depan, Terutama Perubahan Dalam Nilai
dan Sikap
Mengantisipasi masa depan terutama dalam perubahan nilai dan sikap
adalah merupakan hal yang sangat sulit dan tidak dapat
dilaksanakan dalam waktu yang cepat. Mengubah orang dari yang bersifat negative menjadi
sikap positif, luas dan rasional, dari sikap yang menolak perubahan kepada
sikap yang menerima dan melaksanakan perubahan.
Namun demikian kita tetap percaya bahwa
upaya-upaya hanya dapat dilakukan melalui pendidikan di rumah tangga oleh
keluarga, pendidikan di sekolah dan pendidikan di masyarakat. Ketiga pusat pendidikan
ini didukung oleh kebijakan-kebijakan dari pemerintah agar mampu mempersiapkan manusia masa depan dengan segala
tuntutannya.
Upaya yang dapat dilakukan oleh
pendidikan dengan menganalisis materi yang ada di dalam kurikulum dan di dalam buku pelajaran. apa
yang dapat diberikan agar materi dapat mendekati kenyataan yang ada di masa depan. Sekolah dapat
menyediakan sarana seperti laboratorium, perpustakaan, ruang praktek,
ruang computer, ruang gelap untuk belajar dengan media slide, dan film ilmu
pengetahuan dengan catatan sarana tersebut bukan hanya ada namun memiliki
fungsi.
Diperlukan suasana yang demokratis dan
suasana lainnya yang konduksif untuk mengembangkan sikap dan nilai-nilai yang
harus dimiliki anak untuk masa depan, maka suasana belajar-mengajar lebih
menekankan pengembangan diri anak dengan memberikan kesempatan yang luas untuk
mengeluarkan pendapat, untuk pembelajaran sendiri. Sekolah tetap tanggap kepada
suku bangsa yang ada di kelas, dan juga berbagai kepercayaan yang ada. Guru
membiasakan anak untuk mampu mencari informasi tentang apa saja yangs esuai
dengan anak, informasi tentang dunia kerja, informasi tentang buku yang baik
dan baru, informasi tentang kecenderungan masa depan, Jadi sekolah sebagai
agent of innovation, secara terencana mengarahkan siswanya untuk mengantisipasi
masa depan dengan sefala cirri dan tuntutannya.
Tidak kalah penting adalah sikap guru
yang mau mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, mau meningkatkan kualitas
profesinya, mau mencari informasi-informasi baru di dalam bidang pendidikan
pengajaran, mau memperhatikan hasil-hasil penelitian di dalam bidang
pendidikan, pengajaran dan psikologi paling tidak, guru harus menjadi orang
yang gemar membaca, membaca Koran, jurnal, dan majalah-majalah yang berhubungan
dengan bidang spesialisasinya.
BAB III
PENUTUP
Rangkuman:
Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Wujud sifat hakikat manusia mencakup: kemampuan menyadari diri, kemampuan
bereksistensi, pemilikan kata hati,
moral, kemampuan bertanggung jawab, rasa kebebasan (kemerdekaan), kesediaan
melaksanakan kewajiban dan menyadari hak, kemampuan menghayati kebahagiaan. Sedangkan dimensi-dimensinya meliputi: dimensi keindividualan, kesosialan,
kesusilaan, dan keberagamaan.
Sifat hakikat manusia dan segenap dimensinya hanya dimiliki
manusia dan tida k terdapat pada hewan.
Ciri-ciri yang khas tersebut membedakan secara prinsipil dunia hewan dari dunia manusia.
Adanya sifat hakikat
tersebut memberikan tempat kedudukan
pada manusia sedemikian rupa sehingga derajatnya lebih tinggi dari pada
hewan dan sekaligus menguasai hewan, terutama kemampuan menghayati kebahagiaan pada manusia.
Korelasi antara manusia dan pendidikan dapat terlihat pada pernyataan: semua sifat hakikat manusia dapat dan harus ditumbuh
kembangkan melalui pendidikan dan berkat pendidikan, maka sifat hakikat dapat ditumbuh kembangkan secara selaras dan berimbang sehingga menjadi manusia yang utuh.
terinfirasi makasih ya
BalasHapus