BERANI BERKARYA

WELCOME TO MY BLOG

Senin, 04 November 2013

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN MASYARAKAT MASA DEPAN



KATA PENGANTAR
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untukmengubah tingkah laku manusia secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut undang- undang Sisdiknas ( 2009:2 ) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didikaktif mengembangkan potonsi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, ahklak mulia sertaketerampilan yang diperlukan didinya , masyarakat , bangsa dan negara.
          Ucapan trima kasih yang sebesar- besarnya juga penulis sampaikan kepad para pemimpin serta para pengampu mata kuliah Pengantar Pendidikan  serta para anggota , atas saran baik serta tertulis maupun lisan serta kepercayaan pada makalah ini.
           Syukur Alhamdulillah berkata bantuan Bapak / Ibu , makalah ini dapat disusun Penulis senantiasa terbuka untuk menerimah masukan demi penyempurnaan makalah berikutnya, mudah- mudahan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Mataram, 9 Oktober 2012                  










BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Pedidikan selalu bertumpuh pada kesejateraan, yakni pengalaman-pengalaman  masa lampau, kenyataan dan  kebutuhan  mendesak masa kini, dan aspirasi serta harapan masadepan/melalui pendidikan setiap masyarakat akan melestarikan nilai-nilai luhur social kebudayaannya yang telah terukir dengan indahnya dalam sejarah bangsa tersebut.
Melalui  pendidikan juga diharapkan dapat ditumbuhkan  kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif  masa kini, baik tuntutan dari dalam  maupun tuntutan karena pengaruh dari luar  masyarakat yang bersangkutan. Dan akhirnya, melalui  pendidikan akan ditetapkan langkah-langkah yang akan dipilih masa kini sebagai  upaya mewujukan aspirasi dan harapan di masa depan.
Dalam UU-RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan  Nasional Pasal 1 telah ditetapkan antara lain bahwa “pendidikan adalah  usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

B.     Rumusan Masalah
Ø  bagaimana cara  membentuk  masyarakat  masa depan yang lebih baik    dan inovatif ?
Ø  upaya apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi  padatnya masyarakat masa depan ?

C.     Tujuan.
1)      Memahami beberapa kemungkinan  keadaan  masyarakat di masa depan, serta peranan faktor-faktor globalisasi, perkembangan  ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), arus komunikasi yang semakin padat dan cepat, serta kebutuhan yang  meningkat dalam l ayanan  professional terhadap masyarakat di masa depan  tersebut.
2)      Memahami berbagai upaya  pendidikan  untuk mengantisipasi masa depan, baik yang berkenan dengan penyiapan manusia maupun yang berkenan dengan perubahan sosio-kultural, serta pengembangan sarana pendidikan untuk mendukung upaya-upaya yang sedang atau akan dilaksanakan.

D.     Manfaat.
1) Bagi
 mahasiswa calon  tenaga kependidikan, utamanya guru, kajian  tentang masyarakat masa depan  tersebut berdampak ganda, yakni untuk dirinya sendiri serta pada gilirannya kelak untuk siswa-siswanya.
         


BAB II
PEMBAHASAN


A.    Deskripsi Singkat Masyarakat Masa depan
Pendidikan adalah masa kini tetapi pendidikan harus juga memperkirakan masa depan, berorientasi ke masa depan, karena anak didik masa kini adalah orang-orang pada masa depan. Bagaimana memperkirakan  masa depan dengan mempertimbangkan kecenderungan globalisasi, perkembangan iptek, arus komunikasi yang semakin cepat dan  padat, dan peningkatan pelayanan semakin professional, adalah hal-hal yang akan dibicarakan pada bagian  ini. Selain itu dibicarakan tuntutan bagi manusia masa depan (manusia modern) dan bagaimana mengantisipasi  masa depan terutama perubahan dalam  nilai dan sikap.

B.     Relevasi  Materi Dengan Kopetensi Pendidikan
Bagaimana memperkirakan keadaan masa depan sangat penting bagi tenaga kependidikan, agar siswa yang diasuhnya dan dibinanya tidak menjadi asing pada keadaan  yang akan dijumpainya. Tenaga kependidikan  juga harus dapat menginformasikan bagaimana tentang  masyarakat  masa depan , bagaimana cara berglobalisasi,dimana  kita harus siap dengan  budaya dan nilai-nilai yang lain . Jadi pendidikan sebagai wadah pembauran budaya  nasional sebaiknya mempersiapkan dan memberi arahan terhadap anak didik agar siap mentolerir adanya budaya lain yang datang ke negeri ini , agar anak didik mampu menangkal budaya-budaya lain tersebut, tidak tenggelam, berbaur tapi tidak menyatu. Pendidik mesti mengetahui dan menyadari adanya gambaran masa depan dengan segala tuntutannya terhadap manusia masa depan, sehingga perlu diantisipasi sejak sekarang.

C.     Perkiraan Terhadap Masa Depan
Perkiraan terhadap masa depan dilakukan antara lain dengan mempertimbangkan:
1)      Kecenderungan Globalisasi
Di dalam era globalisasi sifat rasa kedaerahan, corak kebangsaan tidak lagi secara dominan dapat ditonjolkan, dunia seolah-olah makin akrab, suatu bangsa tidak lagi merasa asing bila berada di suatu tempat bangsa lain, pakaian, makanan, dan bahkan bahasa tidak lagi menentukan  identitas suatu bangsa. Pada saat ini hal itu baru merupakan kecendrungan-kecendrungan yang kelihatannya semakin nyata telah menampakkan  sosok yang global, sosok yang mendunia. Era globalisasi terjadi arus lalu—lintas perjalanan bangsa-bangsa dari satu negeri sangat maju, karena adanya system  tranportasi dan sikap penerimaan dari bangsa-bangsa yang dituju. Kemudahan transportasi dan sikap penerimaan ini ditunjang oleh keadaan yang makin mantap dan  pelayanan yang semakin memuaskan. Demikian pula masing-masing Negara yang ada di dunia meningkatkan dan menggalakkan pariwisata, disamping sikap masing-masing bangsa yang suka mengadakan kunjungan atau tour ke manca Negara secara terencana. Misalnya saja, pada masa-masa sebelumnya bangsa kita adalah bangsa yang belum tourist minded, artinya berkunjung keluar negri , namun sekarang, bagi mereka yang mampu, bepergian ke luar negeri itu memang sudah menjadi suatu rencana, sudah diarahkan. Kalau ada liburan sekolah, ada yang ke Jepang, ke Amerika, paling tidak ada yang ke Malaysia atau Singapore, paling tidak juga ,  ke Bali, ke puncak. Dan  hari libur diisi dengan perjalanan jauh. Lalu lintas kunjungan  inilah yang membuat masing-masing negara menyiapkan sesuatu yang sesuai dengan keadaan  Negara yang mengunjungi, sehingga makanan, pakaian apa yang ada di Jepang sudah  pasti ada di Flipina, begitu juga apa yang ada di Amerika sudah pasti ada restoran-restoran Indonesia dan sebaliknya. Mobilitas antar bangsa sangat tinggi.
Dengan keadaan yang global tidak heran kalau tetangga kita di Samosir adalah orang Prancis, atau orang Spanyol, sehingga kita bersikap luwes dan tidak sempit.

2)      Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Salah satu hal yang perlu diperkirakan bagi masyarakat masa depan adalah perkembangan iptek. Perkembangan  iptek demikian cepatnya sehingga sekolah selalu ketinggalan untuk mengikutinya, sehingga sekolah tidak siap untuk membekali lulusannya dengan kemajuan iptek yang akan ditemui di masyarakat. Misalnya saja, di sekolah anak-anak diberi pelajaran mengetik denga mesin ketik, padahal dimasyarakat mesin ini sudah tidak dipakai. Di sekolah diberi pelajaran computer, padahal di duni pekerjaan komputer yang seperti itu sudah ketinggalan zaman.
Demikian juga pelajaran-pelajaran teknik,  dan  pelayanan  yang ada di sekolah jauh ketinggalan dengan yang ada di masyarakat, bidang kesehatan sudah begitu canggih, tetapi yang ada di sekolah belum seberapa. Sekolah harus mempersiapkan anak bukan saja untuk masa kini, tetapi yang lebih penting adalah untuk masa depan yang kita perkirakan  pasti sudah canggih dari pada sekarang ini, terutama dalam bidang iptek.
3)      Peningkatan Pelayanan yang Semakin Profesional
Dapat diperkirakan bahwa masyarakat  masa depan adalah masyarakat yang menggunakan tenaga-tenaga spesialis, semua serba spesialis, barang kali dapat juga disebut era spesialisasi. Sejalan dengan kecenderungan globalisasi, maka setiap Negara adalah mendunia, memiliki perspektif global,berorientasi internasional. Hotel-hotel, rumah sakit internasional, begitu juga bank, pelabuhan udara dan  pelabuhan laut dan sebagainya.

D.    Antisipasi Terhadap Masa Depan
Berdasarkan  perkiraan-perkiraan yang telah dikemukakan berdasarkan pertimbangan kecenderungan globalisasi, perkembangan iptek, arus komuni kasi yang semakin cepat dan padat, serta peningkatan pelayanan yang semakin profesional, maka masa depan, atau masyarakat masa depan sudah dapat digambarkan atau diperkirakan dan pendidikan perlu mengantisipasi. Sekaitan dengan antisipasi pendidikan  terhadap masa depan, dapat juga di katakana tuntutan-tuntutan apa yang diharapkan manusia masa depan, akan dibicarakan di bawah ini.
1)      Tuntutan Bagi Manusia Masa Depan (Manusia Modern)
Mempertimbangkan  beberapa keadaan  yang akan berkembang  pada masa depan  itu sesuai denga kecenderungan yang ada tadi, maka agar kita survive, berhasil dan sukses, perlu diperhatikan  beberapa tuntutan yang diharapkan dimiliki oleh manusia masa depan , antara lain ialah:
·         Memiliki sikap yang terbuka, memiliki wawasan  internasional dan seimbang dengan itu memiliki wawasan  nusantara dan ketahanan nasional agar tidak lebur dengan adanya kecenderungan globalisasi, agar  jati diri sebagai bangsa exsist. Memiliki sikap toleransi yang tinggi untuk mau memahami budaya bangsa lain, berkemauan dan berusaha meningkatkan kualitas diri pribadi , meningkatkan  kegemaran membaca, mau belajar dari pengalaman orang lain atau bangsa lain, saling menghargai dan menghormati.
·         Menerapkan  dan  meningkatkan azas pendidikan seumur hidup (long life education), karena dengan  perkembangan  ilmu pengetahuan dan  teknologi yang begitu cepat, orang perlu belajar dan belajar  terus agar tidak ketinggalan dengan kemajuan yang terjadi, agar dapat memanfaatkan perkembangan iptek tersebut secara tepat. Azas belajar sepanjang hayat harus disikapi sebagai suatu usaha  meningkatkan  kualitas dari  pribadi, memiliki sikap yang tidak cepat  merasa puas dengan ilmu yang telah dimiliki, sehingga mau terus belajar   baik sepanjang hayat harus disikapi dengan suatu usaha meningkatkan kualitas pribadi, memiliki sikap yang tidak cepat merasa puas dengan ilmu yang telah dimiliki, sehingga ingin terus belajar baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, atau juga belajar secara mandiri. Barangkali sekarang kita telah memiliki gambaran, kalau dulu sudah cukup puas bila sudah  memperoleh gelar sarjana, tetapi sekarang masih belajar lagi dan melanjutkan  ke tingkat pasca sarjana untuk sampai pada jenjang S2 dan S3. Tututan  manusia  masa depan sesuai dengan  kecenderungan perkembangan  iptek, adalah manusia yang suka belajar dan berusaha meningkatkan kualitas dirinya.
·         Melengkapi sarana kehidupan dengan alat-alat komunikasi yang  up to date, karena arus komunikasi yang semakin cepat dan  padat kurang dapat ditangkap informasinya dengan  cara-cara tradisional, misalnya dengan surat kabar dan  majalah. Pada masa sekarang ini saja bagi orang-orang yang  merasa berkepentingan dengan  informasi mereka  menyewa bahkan memiliki saluran internet, faximale, walaupun memang ada orang-orang memakai telepon  genggam sekedar gengsi, prestise, atau pajangan. Di era informasi dan komunikasi orang-orang dituntut untuk cepat tanggap, dituntut meningkatkan  inisiatif dan kreativitas.
·         Memiliki ilmu pengetahuan yang bersifat khusus, memiliki spesialisasi dalam bidang pekerjaan tertentu, mengikuti program khusus tenaga kerja tertentu, penguasaan beberapa bahas asing dan penampilan yang  layak untuk standard internasional. Barang kali kita dapat juga dikemukakan di sini bahwa zaman sekarang dan masa depan itu di sebut zaman modern, dan manusianya disebut manusia modern, , adapun cirri-ciri manusia modern diantaranya adalah:
Ø  Mempercayai dan mengutamakan kemampuan akal manusia, artinya tidak ada yang tidak dipelajari asalkan orang mau   menggunakan akal dan pikirannya secara sungguh-sungguh.
Ø  Menggunakan dan   memanfaatkan waktu sangat efisien, sangat padat dan sangat ketat, teratur untuk hal-hal yang berguna. Orang modern mampu  mengatur waktu dan mengisi waktu sesuai dengan yang direncanakan
Ø  Suka kepada pembaharuan dan mau menerima pembaharuan, karenanya orang modern juga suka kepada perubahan, selalu bersifat dinamis, suka mencoba untuk membuktikan mana yang lebih baik, yang lama atau yang baru. Orang yang tidak modern sukar sekali diajak untuk mengadakan pembaharuan, menolak dan bahkan selalu curiga kepada pembaharuan, tidak suka mencoba.
Ø  Orrientasi kee masa depan, masa lalu bukan untuk dipuja dan dikenang-kenang, tetapi untuk dijadikan pelajaran dan pengalaman dalam merencanakan masa depan.
Ø  Hemat dalam penggunaan penghasilan, saving minded ( cara hidup yang suka menabung ), penggunaan  uang juga terencana.
Ø  Mampu  mengontrol diri sendiri, kurang senang diatur dan dicampuri oleh orang lain.
Ø  Tidak suka bergantung pada bantuan orang lain.

1)      Upaya-Upaya Mengantisipasi Masa Depan, Terutama Perubahan Dalam Nilai dan Sikap
Mengantisipasi  masa depan  terutama dalam perubahan nilai dan sikap adalah  merupakan  hal yang sangat sulit dan tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang cepat. Mengubah  orang dari yang bersifat negative menjadi sikap positif, luas dan rasional, dari sikap yang menolak perubahan kepada sikap yang menerima dan  melaksanakan  perubahan.
Namun demikian kita tetap percaya bahwa upaya-upaya hanya dapat dilakukan melalui pendidikan di rumah tangga oleh keluarga, pendidikan di sekolah dan  pendidikan di masyarakat. Ketiga pusat pendidikan ini didukung oleh kebijakan-kebijakan dari pemerintah agar mampu mempersiapkan  manusia masa depan dengan  segala tuntutannya.
Upaya yang dapat dilakukan oleh pendidikan dengan menganalisis materi yang ada di dalam  kurikulum dan di dalam buku pelajaran. apa yang dapat diberikan agar materi dapat mendekati  kenyataan  yang ada di masa depan. Sekolah dapat menyediakan  sarana seperti  laboratorium, perpustakaan, ruang praktek, ruang computer, ruang gelap untuk belajar dengan media slide, dan film ilmu pengetahuan dengan catatan sarana tersebut bukan hanya ada namun memiliki fungsi.
Diperlukan suasana yang demokratis dan suasana lainnya yang konduksif untuk mengembangkan sikap dan nilai-nilai yang harus dimiliki anak untuk masa depan, maka suasana belajar-mengajar lebih menekankan pengembangan diri anak dengan memberikan kesempatan yang luas untuk mengeluarkan pendapat, untuk pembelajaran sendiri. Sekolah tetap tanggap kepada suku bangsa yang ada di kelas, dan juga berbagai kepercayaan yang ada. Guru membiasakan anak untuk mampu mencari informasi tentang apa saja yangs esuai dengan anak, informasi tentang dunia kerja, informasi tentang buku yang baik dan baru, informasi tentang kecenderungan masa depan, Jadi sekolah sebagai agent of innovation, secara terencana mengarahkan siswanya untuk mengantisipasi masa depan dengan sefala cirri dan tuntutannya.
Tidak kalah penting adalah sikap guru yang mau mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, mau meningkatkan kualitas profesinya, mau mencari informasi-informasi baru di dalam bidang pendidikan pengajaran, mau memperhatikan hasil-hasil penelitian di dalam bidang pendidikan, pengajaran dan psikologi paling tidak, guru harus menjadi orang yang gemar membaca, membaca Koran, jurnal, dan majalah-majalah yang berhubungan dengan bidang spesialisasinya.

BAB III
PENUTUP

Rangkuman:
Sasaran pendidikan adalah  manusia. Pendidikan  bermaksud  membantu  peserta didik untuk menumbuh kembangkan  potensi-potensi  kemanusiaannya. Wujud sifat hakikat  manusia  mencakup: kemampuan menyadari diri, kemampuan bereksistensi, pemilikan  kata hati, moral, kemampuan  bertanggung  jawab, rasa kebebasan (kemerdekaan), kesediaan  melaksanakan  kewajiban dan  menyadari hak, kemampuan menghayati  kebahagiaan. Sedangkan dimensi-dimensinya  meliputi: dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan, dan  keberagamaan.
Sifat  hakikat  manusia dan  segenap dimensinya  hanya  dimiliki  manusia dan tida k terdapat pada hewan. Ciri-ciri yang  khas tersebut  membedakan  secara  prinsipil dunia hewan  dari dunia manusia.
Adanya  sifat  hakikat  tersebut  memberikan  tempat  kedudukan  pada  manusia  sedemikian  rupa sehingga derajatnya lebih tinggi dari pada hewan dan sekaligus  menguasai  hewan, terutama  kemampuan  menghayati  kebahagiaan  pada manusia.
Korelasi antara  manusia  dan  pendidikan dapat terlihat  pada  pernyataan: semua sifat hakikat  manusia dapat  dan  harus  ditumbuh  kembangkan  melalui  pendidikan  dan berkat  pendidikan, maka sifat  hakikat dapat ditumbuh kembangkan  secara selaras dan berimbang sehingga menjadi  manusia yang  utuh.

1 komentar: