BERANI BERKARYA

WELCOME TO MY BLOG

Senin, 04 November 2013

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN PANDANGAN TENTANG MANUSIA


BAB I
PENDAHULUN

A.    LATAR BELAKANG

Dua kekayaan manusia yang paling utama ialah “Akal dan Budi” atau lazimnya disebut pikiran dan perasaan. Disatu sisi akal dan budi atau pikiran dan perasaan tersebut telah memungkinkan munculnya tuntutan-tuntutan hidup manusia yang lebih daripada tuntutan hidup makhluk lain.

Disisi lain akal dan budi memungkinkan munculnya karya-karya manusia yang sampai kapanpun tidak pernah akan dapat dihasilkan oleh makhluk lain. Cipta, karsa, dan rasa pada manusia yakni sebagai buah akal budinya terus melaju tanpa hentinya berusaha menciptakan benda-benda baru untuk memenuhi kebutuhan / hajat hidupnya. Baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup. Jadi pada hakikatnya, kebudayaan dan pandangan terhadap hidup ini tidak lain adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia.

Dalam pikiran dan perasaan manusia, ada beberapa faktor penting yang harus menjadikan manusia sebagai makhluk yang berakal, yakni :
1. Pandangan Hidup
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
2. Cita-Cita
Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup. Cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepas diri dari cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu
3. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu :
·         Manusia sebagai pribadi, Yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati. Suara hati itu semacam bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baik atau tidak. Jadi suara hati itu merupakan hakim terhadap diri sendiri. Suara hati sebenarnya telah memilih yang baik, namun manusia seringkali tidak mau mendengarkan.
·         Manusia sebagai anggota masyarakat, Yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati masyarakat. Suara hati manusia adalah baik, tetapi belum tentu
·         suara hati masyarakat menganggap baik. Sebagai anggota masyarakat, manusia tidak dapat membebaskan diri dari kemasyarakatan.
·         Manusia sebagai makhluk tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi, untuk mengukur perbuatan baik dan buruk, harus kita dengar pula suara Tuhan atau Kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan berbentuk Hukum Tuhan atau Hukum agama.
4. Sikap Hidup
Sikap hidup ialah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Apakah kita mempunyai sikap yang positif atau yang negatif.
Sikap itu ada didalam hati kita dan hanya kitalah yang tahu.orang lain hanya baru tahu setelah kita bertindak. Sikap itu penting, setiap manusia mempunyai sikap dan sudah tentu tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai kemauan yang membentuknya.

Sikap dapat juga berubah karena situasi, kondisi, dan lingkungan. Dalam menghadapi kehidupan, manusia selalu menghadapi manusia lain atau menghadapi sekelompok manusia. Ada beberapa sikap etis dan non etis. Sikap etis disebut juga sikap positif, dan sikap non etis disebut juga sikap negatif.














BAB II
PEMBAHASAN
PANDANGAN TENTANG MANUSIA

A.    Pengertian Tentang Pandangan Manusia

Sesungguhnya manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lainya, seperti Malaikat, Jin, Iblis, hewan, tumbuhan yang telah Allah SWT ciptakan. Manusia dianugerahi akal, perasaan dan kehendak oleh Allah SWT sehingga manusia dapat membedakan hal yang baik dan hal yang buruk.

Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang penting dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu eksak, manusia adalah kumpulan-kumpulan dari partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia. Dalam ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan, tidak dapat berdiri sendiri.

Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan unsur- unsur membangun manusia :
1.      Manusia terdiri 4 dari unsur yang saling terkait yaitu:
  a. Jasad : badan manusia yang nampak dari luar, dapat diraba.
  b. Hayat : mengandung unsur hidup, ditandai dengan gerak.
  c. Ruh : daya yang bekerja secara spiritual dan memahami   kebenaran, suatu kemampuan yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
  d. Nafas : kesadaran tentang diri sendiri.
2.      Manusia terdiri 3 dari unsur yang saling terkait yaitu:
  a. Id : struktur kepribadian yang tidak nampak, berhubungan dengan lingkungan luar diri tetapi terkait dengan struktur lain.
  b. Ego : ego sadar akan tuntunan lingkungan luar dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.
  c. Superego : berkembang secara internal di dalam diri individu

B.     Hakikat Manusia Menurut Para Ahli

·         Shidartha Gautama, pendiri agama budha. Ia berpendapat bahwa setiap manusia adalah pencipta atas kesehatan atau penyakit yang dideritanya sendiri.
·         Stephen Covey, guru manajemen terkemuka. Ia berpendapat bahwa kita bukan manusia yang berada dlam perjalanan spiriyual, kita makhlik spiritual yang berada dalam perjalanan manusia.
·         Albert Einstein, pemenang nobel fisika. Ia bependapat bahwa kita tidak dapat berputus asa akan kemanusiaan, karma kita sendiri adalah manusia.
·         Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet. Ia berpendapat bahwa kita bisa hidup tanpa agama dan meditasi, tapi kita takan bertahan hidup tanpa kasih saying manusia.

         Dari sekian nama yang memberi pendapat tentang manusia, tredapat seorang ahli dari indonesia yang bernama Ki Ageng Suryomentaram salah satu jenius local dari jawa yang terkenal dengan ajaran-ajarannya tentang “ilmu kawaruh jiwa”. Ki Ageng Suryomentaram tumbuh dalam ruang waktu kebudayaan jawa (pedalaman) yang menjunjung tinggi asketisme hidup lewat laku mawas diri. Pemikirannya lahir dari laku spiritual dengan disiplin tinggi sehingga tidak berlebihan ketika hasilnya dianggap sebagai saripati realitas itu sendiri.
      Penulusuran Ki Ageng untuk memperoleh model manusia yang mampu bertumbuh bertumpu pada prinsip transformasi. Artinya, untuk sampai pada kondosi kesehatan mental hakiki, seseorang harus mampu melakukan transformasi diri, dari manusia dengan kualitas “juru catat” kemudian menjadi “kramadangsa”, hingga mencapai model “manusia tanpa ciri”.
      Setiap manusia pada awalnya bertindak sebagai juru catat yang mencatat segala hal yang dialami. Catatan-catatan itu berfunsi sebagai bank data yang akan muncul kembali ketika seseorang merespons situasi tertentu. Catatan yang sering diingat akan tumbuh subur, sedangkan catatan yang tidak sering diingat akan mati.

 Ki Ageng mengidentifikasi ada sebelas catatan yang mengisi ruang rasa manusia, diantaranya : harta benda, kehormatan, kekuasaan, keluarga, golongan, kebangsaan, jenis, kepandaian, kebatinaan, ilmu pengetahuan, dan rasa hidup.

Catatan-catatan itulah yang kemudian menghantarkan manusia mengalami rasa keramadangsa, yaitu tahap kesadaran yang menyatukan diri dengan catatan-catatan tersebut. Rasa keramadangsa berkembang setelah manusia dewasa, ketika dia sudah mampu memikirkan catatan-catatannya.

Seseorang yang mampu meloloskan diri dari jebakan rasa keramadangsa akan tumbuh menjadi “manusia tanpa cirri”. Ki Ageng menggambarkan manusia tanpa cirri sebagai sosok yang mampu menetapkan setiap persoalan dalam tempatnya Menjadi manusia tanpa ciri itu juga berarti mengembangkan catatan-catatan yang berdasrkan laku rasa, bukan berdasarkan laku pikir semata.

C.    Hakekat Manusia  Sebagai Mahluk Yang  Perlu Dididik

Sesungguhnya manusia adalah animal educable , artinya  pada hakekatnya manusia adalah mahluk yang dapat dididik, dan  homo educandus, yang bermakna bahwa manusia adalah mahluk yang bukan hanya harus dapat dididik tetapi juga harus dapat mendidik.  Jadi manusia  pada hakekatnya adalah mahluk yang dapat dididik dan dapat mendidik, karena manusia memiliki akal dan pikiran,dan hal ini pula yang membedakan manusia dengan hewan.
D. Manusia Dengan Sifat Kemanusiaannya
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup sendiri, oleh karena itu manusia membutuhkan manusia lainnya untuk saling berinteraksi, karenanya kehadiran manusia lain tidak hanya dibutuhkan untuk mencapai tujuan hidupnya tetapi juga untuk menumbuh kembangkan kepribadian. Untuk dapat mengembangkan dimensi sosial dibutuhkan pendidikan yang lebih berorientasi pada aspek sosial karena bila hal ini diabaikan akan menimbulkan
Idividu-individu yang cenderung egois, dan individualistis yang berujung pada sirnanya naluri manusia untuk selalu hidup secara bersama-sama, dan berkelompok, serta bermasyarakat.


A.    HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Manusia adalah makhluk Tuhan yang diberikan akal dan pikiran, serta hati.secara psikologi karakter manusia terbentuk dari tiga unsur, yaitu pikiran, hati nurani, dan hawa nafsu.ketiganya ini harus barjalan dengan seimbang dan saling mengendalikan satu sama lain untuk menjadikan karakter yang baik pada manusia tersebut.Maka, manusia semasa hidupnyadalam setiap pekerjaan dan kegiatannya selalu menggunakan ketiga unsur tersebut,sejak dilahirkan, manusia tentu saja telah memilki karakter bawaan dari orang tuanya, dan memiliki berbagai macam pengalaman semasa hidupanya samapi dia dewasa. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya pandangan hidup yang berbada – beda pada setiap orang.
Pandangan hidup adalah sikap manusia yang paling mendasar dalam menyikapi setiap hal yang terjadi dalam hidupnya, baik itu berupa masalah, tugas, tantangan dan segala yang dilakukannya manusia pasti mempunyai pandangannya masing – masing. Saya sebagai makhluk Tuhan yang beragama meyakini bahwa Tuhan itu ada,dan sangat berperan penting dalam kehidupan.banyak hal – hal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat di dunia ini, karena memang hal tersebut tidak akan bisa kita pikirkan dengan pikiran kita yang terbatas.hal inilah yang kita sebut sebagai iman.banyak orang yang mempertanyakan tentang kepercayaan orang lain yang tidak bisa diterima dengan akal sehatnya. Jawabannya adalah iman.karena iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.sama halnya seperti rasa sakit, cinta, dan kasih, yang kita tidak dapat mengetahui seperti apa wujudnya, dan tidak dapat kita pikirkan dengan akal sehat tetapi kita mempercayai keberadaan hal tersebut.

Ø  Menurut asalnya pandangan hidup dibagi menjadi 3 yaitu :
1.      Pandangan hidup yang berasal dari agama,
2.      Pandangan hidup yang berupa ideologi, dan
3.      Pandangan hidup hasil renungan.

Ø  Pandangan hidup terdiri dari 4 unsur antara lain :
1.      Cita – Cita yang diinginkan dapat diraih dengan usaha dan perjuangan,
2.      Berbuat baik dalam segala hal dapat membuat seseorang merasa bahagia, damai, dan tentram,
3.      Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi oleh keyakinan,
4.      Keyakinan dan kepercayaan adalah hal yang terpenting dalam hidup manusi

Dalam perjuangan menuju kehidupan yang lebih sempurna, sebagai makhluk Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia memerlukan nilai-nilai unsure yang akan dianutnya sebagai pandangan hidup-nilai luhur adalah tolak ukur kebaikan yang berkenan dengan hal-hal yang bersifat mendasar atau abadi dalam hidup manusia. Seperti tentang cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai dalam hidup ini.


B.     HUBUNGAN PANDANGAN HIDUP MASYARAKAT

Hubungan pandangan mengenai kehidupan manusia dan masyarakat berdasarkan pada pandangan tentang manusia. Pandangan tentang manusia ini
di dasarkan pada Pancasila. Dari sini dapat pula diartikan sebagai pandangan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hubungan inilah manusia dapat hidup dan menghidupi. Manusia hidup dalam hubungan dengan Tuhannya dan dalam perlindunganNya selamanya termasuk dengan lingkungan. Dengan dan dalam kebudayaan dan serba hubungan menjadikan dunia dan lingkungan lebih menyenangkan dan menjadikan hidup lebih baik.

C.    PANDANGAN HIDUP BERBANGSA DAN BERNEGARA

Konsep bangsa yang digunakan untuk merumuskan sila ketiga terutama;./ konsep E Renan, yaitu sekelompok manusia yang mempunyai keinginan bersama untuk bersatu dan tetap mempertahankan persatuan,sedangkan factor-faktor yang mendorong manusia ingin bersatu itu bermacam-macam. Dalam hal ini apa yang digariskan oleh pasal 2 ayat (1) menegaskan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik.
Factor pendorong kearah persatuan yang ditekankan oleh WD ialah pendidikan, budaya yang diatur dalam pasal 31ayat (2) pemerintah berusaha menyelenggarakan suatu sistem penghujatan nasional yang diatur dengan undang-undang. Norma-norma itulah yang harus di ikuti agar orang-orang Indonesia dapat hidup berbangsa sesuai dengan pancasila dan menjalankan sila 3 yang wujudkan pasal-pasal tersebut. Orang Indonesia tidak terlepas dari pasal-pasal lain. Lewat hal ini pulalah kecintaan manusia kepada Indonesia kepada bendera merah putih dan bahasa Indonesia dapat dikemukakan secara intensi






BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP

v  KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa pandangan hidup itu sangat penting. Baik untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan di akhirat. Dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya. Maka pilihan pandangan hidup harus betul-betul berdasarkan pilihan akal bukan sekedar ikut-ikutan saja.

Perlu kita sadari bahwa baik Tuhan maupun agama bagi kita adalah suatu kebutuhan. Bukan kebutuhan sesaat seperti makan, minum, tidur, dan sebagainya. Melainkan kebutuhan yang terus menerus dan abadi. Sebab setiap saat kita memerlukan perlindungan Allah SWT dan petunjuk agama sampai diakhir nanti.

Manusia itu adalah mahluk ciptaan tuhan yang sangat sempurna
Karna manusia memiliki segala yang tidak di miliki oleh mahluk lainnya.
Dan pada hakekatnya manusia itu tidak bisa hidup sendiri tanpa ada manusia dan mahluk hidup lainnya.
Manusia sebagai mahluk sosial berperan penting dalam peranannya mengatur hubungan yang terjalin antar suatu wilayah atau negara.


v  PENUTUP

Demikian makalah ini kami buat, kami mengharapkan dukungan dan partisipasinya agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar